Punya Riwayat Asma, Wanita di Situbondo Meninggal Usai Divaksinasi Covid-19

Dalam tahapan vaksinasi, Wiwin tidak menyampaikan yang sebenarnya kepada petugas kesehatan di Puskesmas Suboh.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2021, 21:50 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2021, 21:50 WIB
[Bintang] Farah Nikmah
Ilustrasi mayat Farah Nikmah. (Istimewa)

Liputan6.com, Situbondo - Wiwin Kamelia (39) warga Desa/Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, meninggal dunia beberapa jam setelah menjalani vaksinasi COVID-19 di puskesmas setempat.

Dalam tahapan vaksinasi, Wiwin tidak menyampaikan yang sebenarnya kepada petugas kesehatan di Puskesmas Suboh saat ditanya mengenai riwayat penyakit, padahal dia selama ini memiliki sesak nafas atau asma.

"Pertama, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Situbondo turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhumah. Kami hadir bersama Forkopimda ke rumah duka untuk mengecek kebenarannya, karena ada rumor yang bersangkutan meninggal karena vaksinasi. Ternyata almarhumah memiliki riwayat asma, ketika proses vaksinasi tidak menyampaikan informasi itu kepada petugas," ujar Bupati Situbondo Karna Suswandi, Jumat, 11 Juni 2021, dilansir dari Antara.

Menurut ia, Wiwin Kamelia yang merupakan kader posyandu itu tidak menyampaikan yang sebenarnya jika mempunyai riwayat sesak nafas (asma) ketika ditanya oleh petugas vaksinasi di puskesmas.

Oleh karena itu, Bung Karna (sapaan bupati), berharap kepada masyarakat yang akan menjalani vaksinasi COVID-19 menyampaikan sebenarnya kepada petugas kesehatan sebelum disuntik vaksin.

"Sebelum disuntik vaksin kan ada beberapa tahapan, mulai pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, dan selanjutnya petugas akan menanyakan riwayat penyakit warga yang akan divaksin. Ketika warga punya riwayat sesak nafas dan tekanan darah tinggi atau riwayat penyakit lainnya, petugas akan menolak atau tidak akan divaksin," tuturnya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Kesaksian Suami

Mayat
Ilustrasi

Bung Karna meminta masyarakat agar benar-benar menyampaikan informasi apa adanya atau sesuai fakta. Ia juga berharap masyarakat tidak membesar-besarkan permasalahan tersebut, sehingga proses vaksinasi berjalan dengan baik.

"Kami berharap masyarakat mengerti bahwa vaksinasi COVID-19 ini adalah kepentingannya untuk kesehatan masyarakat. Kami bersama Forkopimda hadir ke rumah duka ingin menyampaikan terima kasih kepada keluarga, karena almarhumah adalah kader posyandu terbaik di desa ini," tuturnya.

Sementara itu, Budiyanto, suami Wiwin Kamelia, mengatakan bahwa mendiang istrinya memang mempunyai riwayat sesak nafas atau asma, dan ia juga mengaku ikhlas atas kepergian istrinya.

"Istri saya tidak menyampaikan kalau punya riwayat asma, mungkin karena merasa sudah sehat tidak disampaikan ke petugas. Setelah divaksin masih sempat pergi ke pasar. Selama ini penyakit asma istri saya kadang-kadang setengah bulan kambuh," katanya.

Wiwin Kamelia meninggal dunia beberapa jam setelah disuntik vaksin di Puskesmas Suboh, pada Kamis (10/6). Almarhumah sempat menjalani observasi usai divaksin dan tidak menimbulkan gejala. Namun, setelah di rumahnya beberapa jam kemudian sesak nafasnya kambuh dan meninggal dunia saat hendak dibawa ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya