Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan Rumah Bhinneka sebagai wujud Surabaya kota toleransi dan pluralisme. Seluruh suku, ras dan agama pun tinggal saling berdampingan dan menghormati di Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Rumah Bhinneka akan menjadi tempat bagi semua suku dan agama di Kota Pahlawan untuk menjadi. Nantinya yang menjadi ketua maupun pengurus rumah itu merupakan tokoh dari seluruh lintas suku dan agama di Surabaya.
Baca Juga
"Rumah Bhinneka ini nanti apa? ketika ada kegiatan mereka turun bersama. Kita adakan outbound. Kita adakan kegiatan di kampung-kampung," kata Wali Kota Eri Cahyadi, ditulis Senin (19/12/2022).
Advertisement
Apalagi, kata dia, beragam suku dan agama selama ini tinggal saling berdampingan di kampung-kampung Surabaya. Nah, melalui Rumah Bhinneka itu, Wali Kota Eri ingin kembali menunjukkan bahwa kegiatan yang ada di kampung-kampung itu selama ini diikuti lintas suku dan agama.
"Sehingga sejak awal anak cucu kita itu tahu, sehingga tidak ada lagi namanya intoleransi, tidak ada lagi namanya radikalisme. Yah ini cara menghilangkan (intoleransi) dengan ini. Dengan saling menghormati agama satu dengan yang lainnya, menghormati suku satu dengan lainnya," terangnya.
Eri belum mau mengungkap di mana persisnya lokasi Rumah Bhinneka. Namun yang pasti, rumah itu telah disiapkan oleh Pemkot Surabaya dan sedang diperbaiki.
"Sudah siap, sedang diperbaiki," ujarnya.
Bahas dengan Tokoh Lintas Agama
Sebelumnya, Cak Eri mengaku telah bertemu dan membahas rencana pendirian Rumah Bhinneka dengan seluruh tokoh lintas agama dan suku yang ada di Kota Surabaya. Mereka semua pun menyatakan sepakat terhadap rencana Pemkot Surabaya untuk mendirikan Rumah Bhinneka.
"Saya kemarin baru bertemu dan berkumpul, maka kita (sepakat) nanti akan membentuk Rumah Bhinneka yang terdiri dari semua tokoh lintas agama dan lintas suku," ungkap dia.
Di sisi lain, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga menyebutkan, bahwa Surabaya merupakan kota toleransi dengan peringkat keenam se-Indonesia. Sedangkan di Jawa Timur, toleransi di Kota Surabaya peringkat satu.
Advertisement