Update Banjir Gresik: Balongpanggang Surut, Menganti dan Cerme Masih Tergenang hingga 50 Cm

Banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Gresik belum surut sepenuhnya. BPBD Gresik menyatakan, sampai hari ini, Kamis 23 Februari 2023 sore, wilayah Gresik Selatan masih tergenang banjir.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 24 Feb 2023, 13:52 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2023, 09:04 WIB
Petugas BPBD Gresik mengevakuasi korban banjir ke lokasi pengungsian. (Istimewa)
Petugas BPBD Gresik mengevakuasi korban banjir ke lokasi pengungsian. (Istimewa)

Liputan6.com, Gresik - Banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Gresik belum surut sepenuhnya. BPBD Gresik menyatakan, sampai hari ini, Kamis 23 Februari 2023 sore, wilayah Gresik Selatan masih tergenang banjir.

"Untuk wilayah Kecamatan Balongpanggang banjir sudah surut, sementara di wilayah Kecamatan Benjeng, terjadi penurunan tinggi genangan bahkan di beberapa Desa, banjir yang menggenangi rumah warga sudah surut," tulis BPBD Gresik dikutip dari situs resminya, Jumat (24/2/2023).

Sementara untuk wilayah Kecamatan Menganti dan Kecamatan Cerme, masih tergenang cukup dalam meskipun terjadi penurunan tinggi genangan. Genangan terdalam mencapai 50 cm.

"Beberapa warga masih bertahan di pengungsian. Jumlah warga yang mengungsi mencapai lebih dari 200 KK yang tersebar di beberapa titik pengungsian di beberapa Desa," ujar BPBD Gresik.

Di Kecamatan Menganti, Tim BPBD Gresik masih melakukan evakuasi warga menuju tempat pengungsian.

"Tim BPBD Gresik juga memberikan bantuan logistik untuk Dapur Umum Mandiri yang didirikan warga," katanya.

Untuk wilayah Kecamatan Driyorejo yang terdampak banjir luapan Kali Surabaya, ketinggian banjir masih stabil, karena TMA Kali Surabaya masih cukup tinggi. Beberapa rumah yang berada di bantaran Kali Surabaya tergenang mencapai 60 cm. tercatat sebanyak lebih dari 300 rumah tergenang akibat luapan Kali Surabaya.

Tanggul Jebol

Khofifah saat meninjau banjir di Gresik. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Khofifah saat meninjau banjir di Gresik. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan banjir di empat desa di wilayah Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik akibat tanggul jebol.

Menurut dia, tanggul tersebut tidak mampu menampung banyaknya debit air akibat hujan deras yang melebihi daya tampung tanggul.

"Hari ini kita melihat ada dua tanggul di Blok D dan Blok E Sungai Mojosarirejo yang jebol karena intensitas air hujan melebihi kapasitas. Sehingga aliran yang menuju Sungai Avur meluap menggenangi empat desa di wilayah Kecamatan Driyorejo," katanya saat meninjau kondisi banjir di Gresik, dilansir dari Antara, Rabu (22/2/2023).

Mantan Menteri Sosial itu menginstruksikan agar petugas terkait mengecek ulang kapasitas, kualitas dan kekokohan, serta penampungan tanggul di sepanjang aliran sungai tersebut.

"Juga sumber aliran luapan air harus ada asesmen baru supaya lebih komprehensif," ujarnya. Secara khusus, Khofifah meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air untuk membenahi sistem irigasi regional yang meliputi Sungai Brantas dan Bengawan Solo.

"Tentunya perlu berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Brantas dan Bengawan Solo," tuturnya.

Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta
Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya