Liputan6.com, Banyuwangi - Pihak pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen Banyuwangi menutup dan memberi garis polisi spot Sunrise of Java, usai kasus tewasnya wisatawan asal China akibat jatuh ke jurang.
Wisatawan yang naik ke TWA Kawah Ijen dilarang melakukan aktivitas di spot Sunrise of Java hingga batas waktu yang belum ditentukan. Lokasi itu dirasa membahayakan bagi wisatawan.
Baca Juga
Diketahui jika pemberian garis polisi itu dilakukan sehari setelah peristiwa jatuhnya seorang wisatawan mancanegara wanita terjadi.
Advertisement
Pihak Polsek Licin juga sudah melakukan identifikasi di lokasi kejadian. Kondisi rapuhnya pohon dan batang kayu kering tersebut yang menjadi penyebab utama peristiwa nahas tersebut.
Itu sebabnya dilakukan penutupan sementara kegiatan wisata di jalur pendakian TWA Kawah Ijen mulai 28 April sampai dengan 30 April 2024.
"Dalam rangka meningkatkan edukasi masyarakat terhadap kawasan dataran tinggi maka terhitung mulai 1 Mei 2024 dibuka untuk kegiatan wisata alam, pendakian, dan penelitian untuk umum," jelas Kabid Wilayah III Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur Purwantono, Rabu (24/4/2024).
Wisatawan asing asal China bernama Huang Lihong (31) diketahui tewas usai terjatuh ke jurang di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen Banyuwangi.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu 20 April 2024. Jasad korban langsung dievakuasi dengan menggunakan tandu darurat oleh petugas dan juga penambang belerang.
Kabid Wilayah III Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Purwantono membenarkan insiden jatuhnya wisatawan mancanegara di TWA Kawah Ijen.
“Benara da wisatawan asal China yang terjatuh ke jurang kawah ijen dan tewas. Jenazah yang bersangkutan telah dibawa pulang oleh keluarganya ke China,”tambahnya