Cek Fakta: Hoaks Kotoran Sapi Bisa Jadi Vaksin Virus Corona Covid-19

Beredar sebuah meme di Facebook terutama di daerah India bernarasikan vaksin penyembuh virus corona covid-19 sedang dikembangkan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 22 Jul 2020, 11:55 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2020, 08:11 WIB
Sapi
Cek fakta kotoran sapi bisa menjadi vaksin virus corona covid-19. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Beredar sebuah meme di Facebook terutama di daerah India bernarasikan vaksin penyembuh virus corona covid-19 sedang dikembangkan. Vaksin tersebut berasal dari kotoran sapi.

Di meme tersebut terpasang gambar Perdana Menteri India, Narendra Modi. Sementara narasinya berbunyi:

"Gujarat plans to give world a wonder drug to battle corona. Clinical trial of ayurvedic medicine derived from panchgavya - cow's milk, butter, ghee, dung& urine - to begin in rajkot followed by ahmedabad& surat. Cow dung vaccine."

atau dalam bahasa Indonesia,"Gujarat merencanakan obat ajaib untuk memerangi corona. uji klinis pengobatan ayurveda yang berasal dari panchgavya - susu sapi, mentega, kotoran sapi dan urin - akan dimulai di rajkot dan diikuti di ahmedabad dan surat. vaksin kotoran sapi."

cek fakta kotoran sapi jadi vaksin covid-19

Salah satu akun Facebook yang memposting adalah Andi Bhakt pada 28 Mei 2020. Postingan tersebut disertai link berita yang mengarah pada situs Ahmedabad Mirror.

Penelusuran fakta:

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran dengan membuka link yang disertakan dalam akun Facebook tersebut. Yakni sebuah artikel dari Ahmedabad Mirror berjudul "Gujarat plans to give world a wonder drug to battle corona."

Dalam artikel tersebut memang benar terdapat sebuah percobaan untuk menyembuhkan pasien covid-19 dengan menggunakan kencing sapi. Namun tidak disebutkan bahwa hal itu akan digunakan sebagai vaksin.

Selain itu kami juga menelusuri dengan memasukkan keyword "cow dung vaccine" di mesin pencarian Google. Hasilnya ada dua artikel yang berkaitan.

Artikel pertama dari situs pencari fakta India, Factchecker.in yang sudah terdaftar di International Fact-Checking Network (IFCN).

Dalam artikel berjudul "Experts Call Out Claims That Cow Dung/Urine, Yoga, AYUSH Can Prevent Or Treat COVID-19" disebutkan bahwa informasi kotoran sapi bisa untuk vaksin dan menyembuhkan pasien covid-19 adalah salah.

Mereka mengutip pernyataan dari Anant Bhan, peneliti di bidang kesehatan global, bioetika, dan kebijakan kesehatan.

"Saat ini bukan waktu yang tepat untuk membuat klaim seperti itu. Tetapi sekarang waktu untuk memerangi penyakit secara ilmiah," ujar Bhan.

"Membuat pernyataan soal penyembuhan atau pencegahan dengan kotoran sapi atau sebagainya sangat tidak bertanggung jawab meskipun datang dari pemerintah atau lembaga lainnya."

Sementara artikel BBC Reality Check berjudul: "Coronavirus: Bill Gates ‘microchip’ conspiracy theory and other vaccine claims fact-checked." juga membahas hal yang sama.

Mereka mengambil pernyataan dari Dr Rajni Kant, biologis dan Kepala Peneliti di Dewan Penelitian India yang berkata:

"Kami tidak memiliki bukti atau penelitian yang signifikan untuk mengutip bahwa kotoran sapi memiliki kemanjuran terhadap pasien covid-19. Kami tidak memiliki bukti signifikan atau studi untuk mengutip apa pun."

Selain itu BBC Reality Check juga mengutip pernyataan dari Rashtriya Kamdhenu Aayog, salah satu pejabat Kementerian Pertanian India.

Rashtriya mengonfirmasi memang ada uji coba untuk membantu penyembuhan pada pasien covid-19 menggunakan kotoran sapi, mentega, urin sapi, dan susu tapi bukan untuk vaksin.

Kesimpulan:

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Klaim yang menyebut kotoran sapi bisa digunakan untuk vaksin virus corona covid-19 adalah salah.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya