Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan teknologi untuk membantu penyandang disabilitas, khususnya penyandang tunanetra memang masih terus dikembangkan sampai saat ini. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari University of Nevada, Reno, dan University of Arkansas.
Para peneliti dari ketiga universitas tersebut baru-baru ini dikabarkan sedang melakukan pengembangan perangkat wearable untuk penyandang tunanetra. Perangkat yang diketahui berbentuk sarung tangan ini disebut dapat membantu penyandang tunanetra 'melihat' benda yang disentuhnya.
Perangkat ini nantinya akan dibentuk serupa mungkin dengan tangan manusia. Jadi, sarung tangan ini akan terasa pas saat digunakan. Tak hanya itu, sarung tangan ini juga akan dilengkapi dengan sensor kamera, mekanik, dan listrik di lokasi-lokasi kunci.
"Perangkat ini akan lebih sederhana dari sarung tangan biasa dan tidak begitu menonjol," ungkap Yantao Shen, asisten profesor dan kepala peneliti dalam proyek ini, seperti dikutip dari laman Engadget, Minggu (20/12/2015).|
Baca Juga
Sensor peraba dan suhu, kamera, dan mikrofon mini yang disematkan di perangkat ini dibuat untuk dapat merasakan benda-benda di sekitarnya. Informasi berupa ukuran, bentuk, dan lokasi dari benda tersebut kemudian diteruskan ke pengguna menggunakan umpan balik berupa suara dan sentuhan.
"Selain dapat membantu penyandang tunanetra untuk melihat, metode dan teknologi yang kami kembangkan saat ini memiliki potensi besar untuk memajukan sebuah robot kecil atau perangkat wearable yang lebih mandiri," tambah Shen.
Lebih lanjut Shen juga menuturkan bahwa perangkat ini masih terus dalam tahap pengembangan. Jadi, belum bisa dipastikan kapan perangkat ini siap untuk diproduksi secara masssal dan digunakan secara umum.
(Dam/Cas)