Liputan6.com, Jakarta - Langkah Facebook untuk menghadirkan layanan internet gratis di beberapa negara berkembang nyatanya juga menuai kritik dari perusahaan lain.
Salah satunya adalah Baskhar Pramanik, Chairman Microsoft India yang ikut mengomentari layanan Facebook ini. Menurutnya, Free Basics tidak seharusnya disamakan dengan net neutrality.
"Saya tidak berpikir bahwa apa yang dilakukan Facebook adalah tentang net neutrality," ujar Bhaskar seperti dikutip dari laman Business Insider, Sabtu (2/1/2016).
Lebih lanjut ia melanjutkan bahwa layanan tersebut adalah tentang membantu pengguna pertama mengenal internet. Oleh karena itu, layanan tersebut harus disebut demikian.
"Akan tetapi dengan menyamakannya dengan net neutral adalah hal yang tidak masuk akal," tambah Bhaskar.
Net neutrality sendiri adalah prinsip yakni memungkinan semua situs dapat diakses oleh pengguna tanpa adanya diskriminasi. Hal ini jelas berbeda dengan Free Basics dari Facebook karena layanan tersebut hanya menyediakan beberapa situs yang sudah menjalin kerja sama termasuk situs Facebook sendiri.
Baca Juga
Sebelumnya, regulator telekomunikasi di India memang diketahui telah mematikan layanan Free Basics di negara tersebut. Tindakan itu dilakukan karena Facebook dianggap telah melanggar prinsip-prinsip net neutrality.
Tanggapan itu lalu dibantah langsung oleh Mark Zuckerberg, CEO Facebook, yang juga dikenal sebagai salah satu pelopor layanan ini.
Menurutnya, hanya karena Free Basics tidak menarik sejumlah uang terhadap situs tertentu bukan berarti itu melanggar aturan internet terbuka.
"Bukannya menyambut Free Basics sebagai sebuah platform terbuka yang dapat berpartner dengan pemain telekomunikasi manapun, dan memungkinkan setiap pengembang menawarkan layanan secara gratis, mereka mengklaim secara sepihak bahwa ini akan memberi orang sedikit pilihan," tegas Zuckerberg.
(Dam/Cas)