Nama Mirip Saddam Hussein, Apple Ogah Refund iPhone Pria Ini

Lantaran namanya mirip dengan mantan presiden Irak, Saddam Hussein, seorang pria bernama Sharakat Hussein kesulitan untuk me-refund uangnya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Nov 2016, 14:21 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2016, 14:21 WIB
iPhone 7
Sharakat Hussein, pria yang namanya dianggap mirip dengan Saddam Hussein ini kesulitan me-refund iPhone yang dibelinya dengan sejumlah uang (Sumber: The Sun).

Liputan6.com, Jakarta - Gara-gara namanya mirip dengan nama mantan presiden Irak, Saddam Hussein, seorang konsumen Apple tak bisa me-refund iPhone yang dibelinya dengan sejumlah uang.

Untuk bisa menukarkan iPhone yang dibelinya, pihak Apple meminta konsumen bernama Sharakat Hussein itu untuk membuktikan dirinya tak ada sangkut pautnya dengan Saddam Hussein.

Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari The Sun, Selasa (1/11/2016), cerita ini bermula dari niat baik Sharakat Hussein membelikan sebuah iPhone 7 untuk adik perempuannya bulan lalu. iPhone itu dibelinya seharga US$ 799 atau setara Rp 10,3 jutaan.

Rupanya, si adik tidak menginginkan iPhone hadiah dari sang kakak. Ayah dua anak itu lalu mencoba menukarkan iPhone yang dibelinya dengan sejumlah uang di Apple Store tempat ia membeli iPhone.

Pria 26 tahun itu pun berharap, proses refund seharga iPhone bakal dilakukan secepatnya melalui transfer bank. Sayang, setelah beberapa minggu rupanya dana refund tak masuk ke rekening Sharakat Hussein.

Mantan penguasa Irak, Saddam Hussein (The Daily Beast)
Kemudian, ia berinisiatif menghubungi pihak Apple. Alih-alih mendapat jawaban, pihak Apple justru mengirim sebuah email yang isinya Sharakat Hussein harus mengonfirmasi bahwa dirinya tak terkait dengan Saddam Hussein, presiden Irak yang dieksekusi tahun 2006.

Salah satu petugas administrasi mengklaim, nama Sharakat Hussein kemungkinan ada di daftar orang yang ditolak pemerintah untuk melakukan pembelian barang tertentu.

"Saya sangat marah karena dikaitkan dengan Saddam (Hussein). Saya pikir email tersebut adalah sebuah spam, rupanya itu adalah email sungguhan," kata Sharakat Hussein.

Gara-gara insiden ini, pihak Apple pun meminta maaf dan berjanji pihaknya bakal mengembalikan dana yang menjadi hak Sharakat.

(Tin/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya