Berantas Hoax, Menkominfo Akan Temui Perwakilan Facebook

Menkominfo Rudiantara, akan bertemu dengan perwakilan Facebook, untuk membicarakan soal pemberantasan hoax.

oleh Andina Librianty diperbarui 11 Jan 2017, 15:14 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2017, 15:14 WIB
Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan saat memberikan keterangan pers mengenai revisi UU ITE di Jakarta, Senin (28/11/2016)
Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan saat memberikan keterangan pers mengenai revisi UU ITE di Jakarta, Senin (28/11/2016)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia saat ini tengah berusaha keras memberantas peredaran hoax (berita bohong), terutama di media sosial. Salah satu caranya dengan menggandeng perusahaan internet, termasuk Facebook, Twitter, dan Google.

Dirjen Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kemenkominfo, Samuel Abrijania Pangerapan mengatakan bahwa Menkominfo Rudiantara, akan segera bertemu dengan perwakilan sejumlah media sosial untuk membicarakan soal hoax. Pemerintah dan pihak media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Google, sudah saling berkirim pesan.

Untuk pertemuan dengan perwakilan media sosial sendiri, kemungkinan akan digelar pada akhir bulan ini. Beberapa media sosial yang diajak bertemu adalah Facebook, Twitter, dan Google.

"Kami sudah berbicara dengan mereka dan sedang menyesuaikan jadwal (pertemuan). Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah ada tanggalnya," tutur Sammy saat ditemui di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Dijelaskan Sammy, pemerintah ingin mengetahui dengan lebih jelas cara media sosial memberantas konten hoax. Dari hasil pertemuan itu, katanya, pemerintah akan menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk meredam hoax.

Kerja sama semua pihak dibutuhkan untuk memerangi hoax, termasuk media sosial. Karena mau tak mau, kredibilitas layanan internet itu pun ikut dipertaruhkan.

"Kami akan ajak mereka ngobrol terlebih dahulu, karena kami ingin tahu bagaimana platform sosial itu memerangi hoax. Semua pihak harus aktif, bukan hanya kami saja. Karena kalau banyak hoax di media sosial, tentu kredibilitas mereka akan menurun," pungkasnya.

(Din/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya