Galaxy Note 7 Rekondisi Bakal Dijual Bulan Juni?

Samsung dikabarkan akan menjual kembali Galaxy Note 7 refurbish pada Junia mendatang dengan harga yang lebih terjangkau.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Feb 2017, 12:20 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2017, 12:20 WIB
Samsung Galaxy Note 7
Samsung Galaxy Note 7 (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - Produksi Galaxy Note 7 telah dihentikan gara-gara masalah pada baterainya yang berujung beberapa laporan terbakar dan meledaknya smartphone tersebut. Selain produksi dihentikan, perangkat itu juga resmi ditarik dari peredaran.

Meski begitu, selama proses penarikan phablet, banyak pengguna yang enggan mengembalikan Galaxy Note 7-nya.

Informasi terbaru dari Korea menunjukkan bahwa perusahaan yang bermarkas di Seoul itu bakal kembali meluncurkan Galaxy Note 7 di beberapa negara berkembang.

Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Gizmochina, Rabu (22/2/2017), mulai Juni 2017, Galaxy Note 7 refurbish (rekondisi) akan dijual di Vietnam dan India. Media The Korea Economic Daily melaporkan, hingga kini belum ada konfirmasi, bagaimana Samsung akan menjual Galaxy Note 7 refurbish di India.

Diketahui, negara tersebut tak mengizinkan vendor asing menjual smartphone buatan negara lain, mirip dengan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang berlaku di Indonesia.

Lantas, apa beda Galaxy Note 7 original dengan edisi refurbish-nya? Sebelumnya, Galaxy Note 7 melenggang dengan baterai menempel berkapasitas 3.500mAh. Disebut-sebut, perangkat refurbish-nya akan mengusung baterai berkapasitas lebih kecil, yakni antara 3.000 hingga 3.200mAh. Galaxy Note 7 refurbish juga diharapkan hadir dengan sasis yang didesain ulang.

Kemungkinan lainnya, Galaxy Note 7 refurbish tak akan hadir dengan dual layar lengkung. Tujuannya adalah untuk memastikan perangkat tetap aman.

Bukan cuma dari segi desain, harga Galaxy Note 7 refurbish pun akan berbeda dari harga aslinya. Kemungkinan, harganya bakal lebih terjangkau.

Diberitakan sebelumnya, penarikan 2 juta unit Galaxy Note 7 membuat Samsung menderita kerugian senilai US$ 5,2 miliar atau setara Rp 69,3 triliun. Dengan menjual Galaxy Note 7 edisi refurbish diperkirakan nilai kerugian itu dapat sedikit kurangi.

Sebuah lembaga survei The Harris Poll baru-baru ini mengumumkan, gara-gara kasus Galaxy Note 7, reputasi Samsung menurun dan kini perusahaan berada di peringkat 49 dari 100 perusahaan. padahal, sebelumnya Samsung ada di posisi nomor 7.

Guna mengembalikan kepercayaan publik, Samsung menyiapkan Galaxy Note 8 yang punya codename Baikal. Dipercaya, Baikal bakal jadi phablet yang lebih baik, aman, dan inovatif dibandingkan produk sebelumnya.

(Tin/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya