Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak pengguna perangkat yang main gim mobile pasti sudah tidak asing lagi dengan Tebak Gambar.
Yup, gim yang menampilkan gameplay kasual yang mengharuskan kamu menebak gambar ini merupakan salah satu gim buatan asli pemuda Indonesia yang masih rajin bercokol di kategori Top Charts Games di Google Play Store.
Empat tahun berjalan, gim buatan Lukis Cindera dan Irwanto Widyatri pun sukses meraup jumlah unduhan yang luar biasa. Terhitung hingga saat ini, Tebak Gambar sudah diunduh sebanyak 17 juta kali dari iOS dan Android.
Advertisement
Cukup luar biasa, bukan? Dengan jumlah unduhan tersebut, wajar bila ada publisher atau pihak lain yang tertarik untuk gulirkan dana investasi ke Tebak Gambar.
"Pernah ada beberapa pihak yang menawarkan diri untuk mendanai atau investasi ke Tebak Gambar. Namun, kami pikir belum waktunya dan belum butuh. Apalagi jumlah tim kami saat ini masih sedikit dan cukup untuk kelola Tebak Gambar sehari-hari," ungkap Irwanto.
Baca Juga
"Seperti kata Irwanto, selama ini kami menikmati perjalanan dari awal hingga sampai saat ini. Kami sedang menggodok dengan serius beberapa ide proyek yang akan diluncurkan tahun ini atau tahun-tahun ke depannya," tambah Lukis.
Ia juga menjelaskan, "Bila ada pihak lain yang datang dan tidak sesuai dengan visi atau idenya dengan kami, tentunya akan membuat tim Tebak Gambar kesulitan juga untuk mengembangkan gim yang ada saat ini atau ke depannya."
Menjadi pengembang gim lokal indie, Lukis dan Irwanto juga memberikan pendapat mereka tentang regulasi TKDN smartphone 4G skema software.
Saat disinggung, mereka berdua mengungkap kalau pernah ikut terlibat proses penggodokan skema software di Kemenperin.
"Iya, kami sempat diajak diskusi untuk perumusan skema software ini di Kemenperin," ucap Irwanto.
Uniknya, selang beberapa bulan diajak diskusi tentang perumusan skema software tersebut, tim Tebak Gambar didekati oleh salah satu vendor smartphone asal Taiwan, Asus.
Kendala yang Mengganjal
"Kami sempat didekati oleh vendor Asus yang ingin gim Tebak Gambar terpasang (preinstall) di dalam smartphone mereka. Sayangnya, kerja sama tersebut urung terjadi karena beberapa hal," ungkap Irwanto.
Ia menjelaskan, beberapa kendala yang tim Tebak Gambar hadapi sebagai pengembang gim indie adalah harus memenuhi beberapa persyaratan agar bisa masuk TKDN skema software.
"Beberapa peryaratan yang diminta mulai dari lokasi server yang harus di Indonesia, belum berbadan usaha dan belum SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) adalah beberapa 'batu sandungan' yang cukup besar bagi kami," jelasnya.
"Kami sih berharap pemerintah dapat membantu teman-teman pengembang gim lokal indie yang ingin untuk menjadi sebuah perusahaan, tapi bingung lewat jalur mana. Pemerintah juga harus dapat mengedukasi teman-teman yang ingin mengembangkan usahanya," ujarnya.
Ke depannya, tim Tebak Gambar memberikan bocoran bahwa mereka tengah mengerjakan sebuah gim yang rencananya bakal diluncurkan tahun ini.
"Kami sedang mempersiapkan satu gim yang akan diluncurkan tahun ini dan semoga akan mengalami kesuksesan seperti Tebak Gambar," pungkas Irwanto.
(Ysl/Isk)
Advertisement