Jadi Obat Pencernaan, Robot Gelatin Ini Bisa Ditelan

Robot tersebut terbuat dari gelatin dan berfungsi sebagai obat yang melancarkan sistem pencernaan manusia.

oleh Jeko I. R. diperbarui 15 Mar 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 19:30 WIB
Robot
Robot gelatin buatan ilmuwan Swiss. (Foto: TechCrunch)

Liputan6.com, Bern - Sekelompok ilmuwan asal Swiss menciptakan robot yang memiliki bentuk berbeda dari biasanya. Robot itu berfungsi sebagai obat yang bisa ditelan manusia.

Ilmuwan Intelligent Systems Laboratory di Ecole Polytechnique Fédérale de Lausanne ini memanfaatkan actuator yang terbuat dari gelatin.

Actuator adalah komponen robotik yang bisa bergerak di dalam tubuh manusia. Berbeda dengan komponen robotik yang ditenagai mesin sungguhan, actuator justru bergerak dengan cairan atau udara yang bisa bereaksi terhadap unsur kimia, sehingga mengakibatkan pergerakan yang agresif.

Dilansir Recode, Rabu (15/3/2017), robot tersebut menjadi ‘obat’ yang bertugas untuk membersihkan dan melancarkan sistem pencernaan manusia. Selain itu, ia juga menciptakan stabilitas kesehatan bagi manusia kelak.

Christopher Bettinger, engineer biomedik dan ilmu kesehatan di Carnegie Mellon University, mengungkapkan alasan mengapa ilmuwan memilih gelatin sebagai bahan yang pas untuk pembuatan robot.

“Gelatin adalah bahan yang aman untuk membuat lapisan luar obat pada umumnya, biasanya untuk kapsul. Lapisannya yang halus bisa memperbaiki jaringan gastrointestinal manusia tanpa menyebabkan efek samping,” kata Bettinger yang juga merupakan salah satu pimpinan penelitian.

Robot gelatin ini sama sekali tidak memiliki komponen mesin elektronik dan diklaim benar-benar aman untuk ditelan. Meski begitu, robot unik tersebut masih dalam tahap uji coba. Para ilmuwan tengah menguji robot ini saat mencoba mengambil apel besar.

“Kami lakukan uji coba skala besar dengan meletakkan satu buah apel dan melihat apakah bisa mengambil apel sebesar itu. Hasilnya positif. Jika ia bisa mengambil makanan yang besar, pasti ia tentu dapat melancarkan saluran pencernaaan dengan menyedot sisa makanan yang lebih kecil,” pungkas Bettinger.

(Jek/Ysl)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya