Menkominfo Ingin Cikini Jadi 'Silicon Valley’ Indonesia

Menurut Menkominfo, Cikini punya banyak potensi yang bisa menjadikannya sebagai area perkantoran startup ala Silicon Valley.

oleh Jeko I. R. diperbarui 19 Jul 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2017, 18:00 WIB
Cikini
Menara by Kibar. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Cikini adalah salah satu yang paling strategis di Jakarta. Bagaimana tidak, ia terletak di pusat kota, tepatnya di Jakarta Pusat.

Aksesnya mudah, kemana-mana gampang. Ketersediaan transportasi juga beragam. Terlebih, Cikini tak sepadat jalan Sudirman atau TB Simatupang yang notabene menjadi kawasan niaga paling sibuk di Jakarta.

Bukan tidak mungkin, Cikini punya peluang besar menjadi kawasan niaga khusus untuk startup (perusahaan rintisan) seperti halnya kawasan perkantoran di area Slipi.

Pandangan itu disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat momen peresmian Google Lounge di Menara by Kibar, belum lama ini.

Pria yang akrab disapa Chief RA tersebut berharap, Cikini kelak menjadi area yang dioptimalkan untuk menunjang bisnis digital seperti startup seperti halnya Silicon Valley di Amerika Serikat. Menara by Kibar, markas baru Kibar yang baru saja diresmikan, setidaknya menjadi langkah awal untuk 'mendigitalisasikan' area Cikini.

"Google Lounge di Menara Kibar dibuat untuk siapapun yang ingin berkiprah di dunia startup. Pemerintah mengapresiasi itu, kami berharap siapa tahu akan muncul wilayah Cikini Valley," ujar Chief RA kepada Tekno Liputan6.com pada Rabu (19/7/2017).

"Kalau kita belajar Silicon Valley, itu kan wilayah khusus perusahaan teknologi, yang membuatnya terkenal dan prestisius itu karena talent dan ekosistemnya. Udah gitu, talent di sana kan mostly dari Stanford University. Ini yang membuatnya ikonik," tuturnya menambahkan.

Menurut Chief RA, Cikini juga sama seperti Silicon Valley dengan Stanford-nya. "Cikini merupakan kawasan yang cukup banyak perguruan tinggi. Ada UI (Universitas Indonesia) meski Fakultas Kedokteran. Yang lain juga ada, IKJ, TIM, YAI, ada komunitas pegiat-pegiat seni kreatif, dan masih banyak lagi. Ini bisa menjadi salah satu faktor keberhasilan ekosistem," ia menambahkan.

Area yang sudah dianggap 'mapan' menjadi kawasan startup memang ada di Slipi. Sampai-sampai, ada yang menyebutnya sebagai Slipicon Valley. Slipi, yang berlokasi di Jakarta Barat dianggap sebagai Silicon Valley karena banyak startup yang bermarkas di sana.

Slipi bahkan diprediksi menjadi markas startup digital Indonesia dan menjadi tempat lahirnya berbagai startup besar yang akan meningkatkan ekonomi digital Indonesia. Saat ini saja, ada sekitar 60-70 startup berkantor di Slipi. Lalu, apakah Cikini juga akan demikian?

(Jek/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya