Liputan6.com, Jakarta - Tombol "Like" tak dimungkiri telah menjadi salah satu ciri khas Facebook. Melalui fitur ini, pengguna dapat menunjukkan respons atas unggahan orang lain di raksasa media sosial tersebut.
Meski sukses menjadi salah satu fitur penting, sosok di balik kehadiran tombol Like ternyata kini tak lagi mengakses aplikasi Facebook. Hal ini diakui oleh mantan software engineer Facebook, Justin Rosenstein.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Rosenstein, ia telah melepaskan diri dari seluruh notifikasi aplikasi yang ada di perangkatnya, tak terkecuali Facebook. Ia melakukan hal itu agar dirinya tak kecanduan aplikasi-aplikasi tersebut.
Ia percaya, godaan untuk menggunakan media sosial dan aplikasi lain setara dengan kecanduan heroin. Bahkan, hal itu berdampak pada kemampuan seseorang untuk fokus.
Langkahnya untuk menghalau segala macam godaan aplikasi memang terbilang luar biasa. Pria jebolan Stanford University ini memblokir akses ke Reddit, tak lagi menggunakan Snapchat, dan sedikit sekali mengakses Facebook.
"Semua orang terganggu, sepanjang waktu. Karenanya, penting bagi kita untuk membicarakan hal ini, mengingat kita mungkin generasi terakhir yang dapat mengingat kehidupan sebelum aplikasi," ujarnya, seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (7/10/2017).
Sekadar informasi, sejumlah studi memang sudah menunjukkan dampak negatif keseringan bermain Facebook. Studi Nottingham Trent University juga menampilkan bahwa komunikasi digital ternyata membawa emosi negatif.
Kesimpulan dari studi tersebut menyebutkan komunikasi digital menyebabkan seseorang merasa bermusuhan, kesal, gugup, takut, atau malu. Dalam studi ini, para peneliti memanfaatkan aplikasi yang sudah didesain khusus.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Â