Fitur Baru Uber Wajibkan Sopir Istirahat Selama 6 Jam

Sebagai langkah tegas, Uber berupaya untuk mencegah sopir yang mengantuk selama menyetir dengan memberikan waktu istirahat selama enam jam.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Feb 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2018, 14:00 WIB
Cara Menggunakan Fitur Family Profiles di Uber
Uber (theverge.com)

Liputan6.com, Jakarta - Berkendara dalam keadaan mengantuk ternyata sama membahayakannya dengan menyopir sambil mabuk.

Untuk mencegah sopir yang mengantuk selama menyetir serta menjaga keamanan penumpang, Uber mewajibkan sopir-sopirnya untuk beristirahat selama 6 jam setelah mereka bekerja selama 12 jam.

Hal tersebut disampaikan oleh Uber di situsnya, Selasa (13/2/2018). Dalam pernyataannya, Uber menjelaskan bahwa akan ada fitur baru di aplikasi yang mengharuskan sopir memasuki modus offline selama 6 jam penuh setelah berkendara selama 12 jam.

Fitur tersebut akan aktif secara otomatis sehingga pengemudi akan langsung offline selama 6 jam. Setelah waktu istirahat selesai, barulah pengemudi bisa menerima permintaan lagi lewat aplikasi.

Keputusan Uber membesut fitur baru ini, didasarkan pada penelitian dari National Sleep Foundation yang mengungkap ada hampir tujuh juta orang tertidur saat menyetir.

Organisasi keamanan jalan raya tersebut juga turut memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil Uber, karena selama ini faktor kelelahan saat mengemudi kerap tidak dipandang serius.

Lelaki Muda Rentan Menyupir Sambil Mengantuk

Baby Driver
Baby Driver. (Sony Pictures)

Menurut penelitian dari UCLA, setidaknya seratus ribu kendaraan terlibat kecelakaan akibat pengemudi yang mengantuk, penelitian lain menyebut satu dari 10 kecelakaan disebabkan masalah yang sama.

Masih berdasarkan penelitian UCLA, pria berusia muda ternyata juga sering mengemudi saat sedang mengantuk. Apalagi, anak muda cenderung nekat saat menyetir sehingga dapat merugikan dirinya sendiri serta orang lain.

Pekerja yang mendapat shift malam serta business traveler juga kerap kurang mendapat waktu istirahat. Hal ini terutama memberikan dampak serius saat sedang melakukan penerbangan internasional, karena tubuh akan kesulitan untuk beristirahat di zona waktu baru.

Pengemudi yang kurang istirahat pastinya akan kurang waspada saat berkendara. UCLA bahkan mengutip penelitian bahwa supir yang terus terbangun selama 15 jam kemungkinan besar bisa terlibat kecelakaan.

Pentingnya Tidur Sehat

Beauty Sleep
Beauty Sleep

Salah satu solusi untuk pengemudi yang kerap mengantuk tentu adalah dengan tidur.

Untuk informasi, tidur sama pentingnya bagi manusia seperti makan dan minum, maka dari itu setiap orang harus bisa memberikan prioritas terhadap tidur yang sehat agar kondisi tubuh dan pikiran bisa kembali fit dalam beraktivitas.

Bagaimana agar kita dapat tidur nyenyak? Selain dengan menjaga kebersihan tempat tidur, ternyata menulis bisa membantu tidur nyenyak.

Tentu saja bukan asal menulis, melainkan menuliskan hal-hal yang akan dilakukan besok pagi, demikian disampaikan studi dalam Journal of Experimental Psychology.

Para peneliti mengatakan, menulis tugas-tugas yang ingin Anda kerjakan--bisa jadi salah satu penyebab munculnya rasa khawatir--dapat mengurangi kadar stres, sekaligus membantu orang melaksanakan tugas yang dia tulis lebih efisien.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya