LG Besut Chip Berbasis AI untuk Perangkat Rumahan Pintar

Chip tersebut diklaim mengusung teknologi LG Neural Engine, yang akan memungkinkan perangkat meniru jaringan saraf otak manusia.

oleh Jeko I. R. diperbarui 20 Mei 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2019, 16:00 WIB
Logo LG di CES 2017
Logo LG di CES 2017. Liputan6.com/Corry Anestia

Liputan6.com, Jakarta - LG baru saja mengumumkan tengah mengembangkan chip berbasis kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence), yang akan digunakan pada lini perangkat pintar rumahannya.

Dilansir Ubergizmo pada Senin (20/5/2019), chip tersebut diklaim mengusung teknologi LG Neural Engine, yang akan memungkinkan perangkat meniru jaringan saraf otak manusia.

Dengan demikian, kemampuan perangkat pintar rumahan LG akan bisa memproses algoritma deep learning lebih cepat.

LG mengungkap, chip terbaru ini memang dirancang secara khusus untuk perangkat rumahan pintar seperti vacuum cleaner, kulkas, serta mesin cuci.

Chip tersebut juga memungkinkan perangkat pintar bisa berfungsi tanpa koneksi internet dan memiliki kemampuan pengamanan data ekstra.

Tak cuma itu, chip ini nantinya juga mampu mengetahui dan membedakan tempat, lokasi, objek, dan bahkan pengguna dengan memanfaatkan kecerdasan visual.

Ia juga akan dilengkapi kecerdasan suara yang dapat mengetahui karakteristik suara secara akurat.

Belum bisa dipastikan kapan chip AI ini akan dirilis ke pasaran. Yang pasti, butuh waktu lebih lama bagi perusahaan untuk menanamkan chip tersebut ke jajaran perangkat pintar rumahan terbarunya.

Paling tidak, chip ini sudah ditanamkan ke perangkat pintar rumahan LG per 2020 mendatang.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ini Kata Bos LG Indonesia soal Rumor Divisi Smartphone Bakal Tutup

LG
LG G8 ThinQ di gelaran LG InnoFest 2019, Sydney, Australia. Liputan6.com/Iskandar

Akhir tahun 2018, beredar kabar bahwa LG telah menutup divisi mobile atau smartphone di Indonesia. Kabar ini pun cukup membuat heboh industri smartphone.

Kala itu, Tekno Liputan6.com belum mendapatkan keterangan jelas dari pihak LG Indonesia.

Saat ini di sela-sela ajang LG InnoFest 2019 di Sydney, Australia, Sales Director LG Electronics Indonesia Budi Setiawan memberikan penjelasan tentang isu tersebut.

"Untuk divisi smartphone di Indonesia, kami tidak berhenti (tidak tutup). Kemungkinan, kami akan ubah bisnis model," katanya di Sheraton Hotel, Sydney, Rabu (13/3/2019).

Budi menuturkan, sepertinya kami akan bekerja sama dengan operator untuk paket bundel. Akan tetapi, ini masih dalam pembahasan.

"Sekarang kompetisnya berat, di mana harga smartphone terus turun dan jangka waktu orang untuk ganti smartphone baru semakin lama. Maka dari itu, kami perlu strategi baru," paparnya.

Dalam kesempatan sama, Jang Il Hwan, Head of Marketing Department, Corporate Marketing & ISM LG Electronics Indonesia, membenarkan hal tersebut.

"Ya, kami kemungkinan akan mempersiapkan strategi baru untuk pasar Indonesia. Namun, sampai saat ini strateginya belum ditentukan," ujarnya. 

Merugi, LG Tak Akan Lepas Industri Smartphone

LG
Suasana LG InnoFest 2019 di Sydney, Australia. Liputan6.com/Iskandar

LG memang sedang tidak beruntung di pasar smartphone. Kendati rugi cukup besar pada tahun lalu, perusahaan tidak akan hengkang dari bisnis smartphone.

Dilansir GSM Arena, LG Mobile mengalami kerugian sebesar US$ 700 juta pada tahun lalu. Sementara itu, divisi-divisi lain LG justru mengantongi keuntungan.

Meskipun bisnis smartphone sedang berada di kondisi terpuruk, hal tersebut tidak membuat [LG]( 3881878 "") hengkang dari industri ini. CEO LG Electronics, Qiao Yujin, mengatakan bahwa perusahaan tidak akan meninggalkan bisnis ponsel.

"Portofolio bisnis LG mencakup mobile dan peralatan rumah tangga, terkait dengan smartphone. Jadi, kami tidak mempertimbangkan untuk keluar dari bisnis smartphone," ungkap Qiao.

LG dibandingkan kompetitor senegaranya, Samsung, tengah mengalami masa sulit di pasar smartphone. Sementara Samsung mendominasi pasar, LG bahkan tidak berada di peringkat lima besar vendor smartphone dunia.

LG Mobile membukukan kerugian operasional selama hampir empat tahun berturut-turut, atau sekitar 15 kuartal terakhir. Pada 2017, perusahaan merugi US$ 192 juta. LG sekarang mengandalkan 5G dan varian smartphone baru untuk membalikkan nasibnya pada tahun ini.

(Jek/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya