Ahli Kimia Temukan Cara Baru untuk Olah Limbah Nuklir

Limbah nuklir kini dapat diubah menjadi senyawa serbaguna yang dapat digunakan untuk membuat bahan kimia komoditas berharga serta sumber energi baru.

oleh M Hidayat diperbarui 13 Jan 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi fasilitas nuklir
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Proses menghasilkan energi nuklir yang memanfaatkan uranium umumnya menciptakan limbah atau produk sampingan yang disebut dengan depleted uranium (DU). Limbah nuklir, terutama DU, menimbulkan kekhawatiran, terutama mengenai risiko kesehatan.

Namun, ahli kimia telah menemukan solusi lain untuk mengolah limbah nuklir tersebut. Dikatakan bahwa limbah nuklir kini dapat diubah menjadi senyawa serbaguna yang dapat digunakan untuk membuat bahan kimia komoditas berharga serta sumber energi baru.

Mengutip Eurekalert, Senin (13/1/2020), dalam sebuah makalah di Jurnal American Chemical Society, Prof. Geoff Cloke, Prof. Richard Layfield dan Dr. Nikolaos Tsoureas dari Universitas Sussex telah mengungkapkan bahwa DU bisa lebih bermanfaat.

Para ahli kimia itu mengubah etilen--alkena untuk membuat plastik--menjadi etana--alkana untuk menghasilkan senyawa lain, termasuk etanol--dengan menggunakan katalis yang mengandung uranium.

Kolaborasi dengan peneliti lain

Mereka berkolaborasi dengan para peneliti lainnya di Université de Toulouse dan Humboldt-Universität zu Berlin. Mereka menemukan bahwa molekul organologam yang didasarkan pada DU, dapat menjadi katalis pada penambahan molekul hidrogen ke ikatan rangkap karbon-karbon dalam etilen untuk membuat etana.

"Kemampuan untuk mengubah alken menjadi alkana adalah reaksi kimia penting yang berarti kita mungkin dapat mengambil molekul sederhana dan meningkatkannya menjadi bahan kimia komoditas berharga, seperti minyak terhidrogenasi dan petrokimia yang dapat digunakan sebagai sumber energi," ujar Prof. Layfield.

Melengkapi pernyataan Prof. Layfield, Prof. Cloke mengatakan, "Tidak ada yang pernah berpikir untuk menggunakan DU dengan cara ini sebelumnya. Meskipun mengubah etilen menjadi etana bukanlah hal yang baru, penggunaan atau uranium adalah tonggak utama."

(Why/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya