Lokapala, Gim MOBA dengan Nilai Kebudayaan Lokal

Anantarupa Studios memperkenalkan kembali nilai-nilai budaya dan kearifan lokal melalui gim berjudul Lokapala.

oleh M Hidayat diperbarui 19 Mei 2020, 14:38 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2020, 14:30 WIB
Lokapala, mobile game lokal
Lokapala, mobile game lokal

Liputan6.com, Jakarta - Pasar industri gim online di Indonesia pada 2019 mencatatkan transaksi senilai Rp 16 triliun. Angka itu meningkat hampir 500 persen dari tahun 2015.

Peningkatan transaksi ini antara lain dipicu oleh eSports yang sejak 3 tahun terakhir menjadi tren pendorong perkembangan industri gim secara umum.

Namun, di balik transaksi besar ini, 99 persen pemasukan diraup oleh gim luar. Bahkan, sejumlah kompetisi eSports nasional pun berbasis pada gim impor, yang berpotensi membuat defisit neraca perdagangan nasional semakin melebar.

Kurangnya penguasaan pengembang lokal terhadap pangsa pasar nasional, yaitu kurang dari 1 persen, diyakini menjadi penyebab fenomena ini. Hal ini patut disayangkan terlebih potensi industri gim sangat besar, terutama di masa pandemi Covid-19 ini.

Dalam berbagai kebijakan pun industri ini masih rancu dengan industri TIK dan aplikasi secara umum. Oleh sebab itulah, dukungan terhadap industri gim online lokal sudah tidak bisa ditunda lagi

Menyikapi fenomena ini, besok Rabu (20/5/2020) Anantarupa Studios menyelenggarakan grand launching Lokapala. Pada praktiknya, Anantarupa Studios menggandeng Melon (Telkom Group) yang didasari oleh optimisme bahwa Lokapala dapat membawa dampak positif terhadpa sektor gim lokal dan sektor lainnya.

Hal itu diharapkan dapat mendukung ekonomi nasional, serta memperkenalkan kembali nilai-nilai kebudayaan dan unsur lokal melalui tokoh-tokoh historis dan mitologis kepada generasi muda.

Tentang Anantarupa Studios

Anantarupa Studios merupakan pengembang gim yang sudah selama 9 tahun bergelut di industri gim lokal. Dengan latar belakang nilai-nilai budaya dan historis Nusantara, Anantarupa menyematkan filosofi tersendiri mengenai istilah ‘Lokapala’, yakni ‘Guardian of Realms’ yang dihadirkan melalui penciptaan tokoh- tokoh historis maupun mitologi di dalam gim ini.

Grand Launching ini juga akan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, dan Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tersebab kebijakan PSBB, Grand Launching akan berlangung secara online.

4 Tantangan

Menurut Anantarupa Studios, setidaknya ada 4 tantangan di industri gim nasional yang harus dihadapi, terlebih di tengah masa pandemi ini:

1. Mengambil tindakan terkait industri gim lokal yang semakin tergerus dalam 5 tahun terakhir, yang mengakibatkan ketidakmampuan dalam bersaing dengan gim luar;

2. Mengurangi defisit negara di sektor gim;

3. Menambah pemasukan negara melalui ekspor gim, mengingat di dalam dunia perdagangan internasional, gim merupakan komoditas ekspor digital nomor satu, yang menurut WTO digolongkan sebagai cross-border supply;

4. Mencari dan menyediakan media alternatif untuk mendukung pendidikan nasional di masa PSBB, setidaknya untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai budaya melalui penciptaan tokoh-tokoh Nusantara.

(Why/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya