Liputan6.com, Jakarta - TikTok memperluas pemblokiran terhadap ujaran kebencian. Hal ini dilakukan beberapa hari setelah perusahaan mengumumkan tindakan keras terhadap gerakan konspirasi QAnon.
Baca Juga
Advertisement
Ideologi yang sangat penuh kebencian seperti neo-nazisme dan supremasi kulit putih juga sudah dilarang di TikTok.
Kini moderasi akan diperluas mencakup ideologi lain, seperti nasionalisme kulit putih dan teori genosida kulit putih.
TikTok juga mengambil tindakan terhadap penyebaran bahasa, serta simbol atau kode terkait ucapan dan perilaku kebencian.
Pernyataan Lain TikTok
"Kami bangga telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga komunitas tetap aman, misalnya, dengan tidak mengizinkan konten yang menyangkal Holocaust dan tragedi kekerasan lainnya," ungkap pihak TikTok, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (23/10/2020).
"Kami tahu selalu ada lebih banyak yang dapat kami lakukan, itulah sebabkan kami mengambil tindakan lebih lanjut untuk menghapus misinformasi dan stereotip tetang Yahudi, Muslim, dan lainnya," jelas TikTok.
Advertisement
Tindak Konten Merugikan LGBTQ+
Selain itu, perusahaan juga menghapus konten yang merugikan komunitas LGBTQ+.
"Kami juga menghapus konten yang menyakiti komunitas LGBTQ+ dengan menghapus ide-ide kebenciaan, termasuk konten yang mempromosikan terapi konversi dan ide bahwa tidak ada yang terlahir sebagai LGBTQ+," ungkap pihak TikTok.
(Din)