Liputan6.com, Jakarta - YouTube mau membuka blokir kanal (channel) milik Donald Trump, tapi ada syaratnya.
CEO YouTube Susan Wojcicki mengatakan, YouTube akan membuka blokir atas Donald Trump jika risiko kekerasan yang ditimbulkan Donald Trump berkurang. Demikian dikutip dari The Verge, Jumat (5/3/2021).
Baca Juga
Sekadar informasi, kanal Donald Trump dibekukan pada Januari 2021. Pasalnya, Donald Trump mengajak para pendukungnya untuk memprotes hasil Pilpres AS 2020 seminggu sebelum demonstrasi berujung kekerasan di Gedung Capitol, Washington DC.
Advertisement
Tidak seperti pemblokiran akun Donald Trump oleh Facebook dan Twitter yang bersifat permanen, penangguhan kanal YouTube Donald Trump bersifat sementara.
Dalam sebuah wawancara dengan Head Atlantic Council, CEO YouTube Susan Wojcicki menawarkan deskripsi lebih konkret terkait bagaimana kanal Donald Trump bisa kembali.
Sayangnya, Wojcicki tidak menyebut kapan tepatnya kanal Donald Trump bisa dibuka blokirnya.
"Kanal tersebut tetap ditangguhkan karena risiko hasutan untuk melakukan kekerasan," kata Wojcicki.
Akan buka blokir
"Mengingat peringatan dari Kepolisian Capitol beberapa waktu lalu mengenai potensi adanya serangan, saya pikir cukup jelas bahwa peningkatan risiko kekerasan masih tetap ada," kata Wojcicki.
Kendati begitu dia mengonfirmasi, pihak YouTube akan mencabut penangguhan kanal mantan orang nomor satu Amerika Serikat itu.
"Kami akan mencabut penangguhan kanal Donald Trump saat kami menentukan bahwa risiko kekerasan telah berkurang. Itu sesuai dengan kebijakan kami, begitulah cara kerja sistem tiga teguran kami," tuturnya.
Advertisement
Harus tunduk pada kebijakan YouTube
Kendati demikian, Wojcicki menegaskan, ketika kanal YouTube Donald Trump dipulihkan, pemilik kanal harus tunduk pada kebijakan yang sama, seperti yang diikuti oleh tiap kanal YouTube lainnya.
Wojcicki juga menggarisbawahi, kanal Donald Trump dapat diberi teguran kedua atau ketiga jika mengunggah lebih banyak konten bernada menghasut kekerasan atau melanggar kebijakan integritas pemilu.
Selanjutnya, setelah tiga teguran diberikan dalam jangka 90 hari, kanal akan dihapus.
Akun Trump juga dibekukan secara permanen dari Facebook dan Twitter. Namun ada kemungkinan Donald Trump masih bisa kembali ke Facebook di masa mendatang. Pasalnya saat ini Dewan pengawas Facebook semi independen tengah meninjau larangan tersebut.
(Tin/Why)