Mengenal Sam Bankman Fried, Miliarder Kripto yang Hobi Berdonasi

Sam Bankman Fried masuk ke dalam daftar Forbes 2021 "30 Under 30" dalam kategori keuangan.

oleh Iskandar diperbarui 18 Mar 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 18:00 WIB
Sam Bankman Fried, Founder FTX. Dok: Alameda Research
Sam Bankman Fried, Founder FTX. Dok: Alameda Research

Liputan6.com, Jakarta - Hanya tiga tahun bergabung di industri kripto, Sam Bankman Fried berhasil meraih kekayaan hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 144 triliun.

Tidak hanya itu, Sam Bankman Fried juga masuk ke dalam daftar Forbes 2021 "30 Under 30" dalam kategori keuangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dirinya mampu mendobrak gelombang di luar industri kripto.

Mengutip laman Forbes, Kamis (18/3/2021), pada 2019, ia mendirikan platform turunan kripto FTX, yang baru-baru ini mengumpulkan US$ 40 juta (sekitar Rp 576 miliar) dengan penilaian US$ 1,2 miliar (sekitar Rp 17,3 triliun).

FTX memperdagangkan kontrak berjangka dengan mata uang kripto. Sam Bankman Fried memiliki sekitar 50 persen saham dari perusahaan, yang menghasilkan pendapatan sekitar US$ 50 juta (sekitar Rp 720 miliar) sepanjang tahun 2020, dengan keuntungan US$ 30 juta (sekitar Rp 432 miliar).

Di bursa FTX, para trader bisa melakukan jual beli dengan kripto, saham, dan fiat. Saham yang tersedia di FTX adalah saham dari perusahaan Amerika Serikat, seperti Google, Apple, Tesla, Amazon, dan lainnya.

FTX saat ini tercatat sebagai bursa derivatif terbesar kelima berdasarkan volume, dengan nilai US $3,5 miliar atau setara dengan Rp 50,49 triliun.

 

 

Orang Terkaya Kedua di Industri Kripto

Berkat kesuksesan FTX, kekayaan Sam Bankman Fried mencapai Rp 144 triliun dan menjadikannya sebagai orang terkaya kedua di dunia dalam industri kripto, di bawah CEO Coinbase Brian Armstrong.

Sam Bankman Fried awalnya bukanlah pendukung desentralisasi. Ia memulai karir di bidang keuangan tradisional. Orangtuanya adalah profesor hukum di Universitas Stanford, di mana ia lahir dan dibesarkan di Bay Area belajar fisika di Massachusetts Institute of Technology.

Ia kemudian menyadari kalau karier sebagai akademisi bukanlah untuknya. Ia lalu mulai bergabung dengan perusahaan perdagangan kuantitatif, Jane Street Capital, tempat dia pertama kali menemukan cryptocurrency.

Setelah tiga tahun bekerja di sana, ia memutuskan untuk mendirikan perusahaan perdagangan dan penyedia likuiditasnya sendiri, Alameda Research, pada 2017.

Alameda Research kini telah berkembang menjadi salah satu perusahaan kripto terbesar dengan aset sekitar US$ 2,5 miliar setara dengan Rp 36 triliun.

 

Donasikan Miliaran Kripto

Tak hanya cerdas dalam berbisnis, Sam Bankman Fried juga dikenal sebagai sosok yang dermawan. Ia mengumpulkan kekayaan yang setengahnya disalurkan untuk donasi.

"Pada akhirnya, tujuan saya adalah memberikan dampak, menghasilkan pendapatan sebanyak-banyaknya, dan mendonasikannya sebanyak yang saya bisa," katanya sebagaimana dilansir Cointelegraph.

Ia diketahui berencana untuk membagikan sekitar 50 persen dari miliaran kripto yang ia miliki ketika sudah sukses besar dalam dunia investasi ini.

Langkah donasi tersebut sudah dilakukan Bankman dengan menjadi donatur terbesar kedua untuk kampanye Joe Biden beberapa waktu lalu.

Yayasan FTX juga memberikan 1 persen dari biaya trading platform. Dalam beberapa minggu pertama, yayasan telah mengumpulkan lebih dari US$ 2 juta atau setara dengan Rp 29 miliar.

Hasil tersebut sebagian besar adalah dari kontribusi pengguna, yang akan disalurkan ke badan amal yang sudah dipilih.

(Isk/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya