UMKM Kini Bisa Minta Suntikan Modal via Warung Pintar

Bon Pintar dapat diakses oleh pemilik warung dalam ekosistem Warung Pintar, mulai dari pengajuan suntikan modal, verifikasi hingga penggunaannya.

oleh Iskandar diperbarui 27 Agu 2021, 15:45 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2021, 15:45 WIB
Festival Gerakan Warung Nasional
Pengunjung melihat Festival Gerakan Warung Nasional (FGWN) di Lapangan Banteng, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Warung Pintar Group bekerjasama dengan perusahaan fintech CICIL merilis Bon Pintar, solusi finansial yang memberikan akses permodalan bagi para pemilik warung (usaha mikro kecil menengah/UMKM) guna meningkatkan produktivitas bisnis mereka.

Bon Pintar dapat diakses oleh pemilik warung dalam ekosistem Warung Pintar, mulai dari pengajuan suntikan modal, verifikasi hingga penggunaannya.

Skema yang dicanangkan juga terbilang mudah untuk pelaku bisnis yang baru mulai menggunakan produk finansial karena tanpa dikenakan suku bunga, hanya membayar biaya administrasi.

Secara mekanisme, pemilik warung dapat langsung melakukan pengajuan dan setelah lolos verifikasi, mereka bisa memenuhi kebutuhan stok dan membayar 14 hari kemudian menggunakan layanan Bon Pintar.

CEO Warung Pintar Group, Agung Bezharie, mengatakan tambahan modal untuk meningkatkan stok atau melebarkan pilihan stok merupakan pain-point yang dihadapi hampir seluruh mitra Warung Pintar.

"CICIL memiliki visi yang sama untuk dapat menghadirkan produk pinjaman bagi UMKM. Hal ini menjadi dasar mengapa kami memilih CICIL sebagai rekan kolaborasi pertama untuk Bon Pintar," ujar Agung melalui keterangannya, Jumat (27/8/2021).

Ia mengungkapkan, dalam waktu beberapa minggu diluncurkan, sudah ribuan pemilik warung yang terbantu oleh layanan Bon Pintar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Besaran Modal yang Diperoleh UMKM

Agung menambahkan, tiap warung mendapatkan kapasitas permodalan yang berbeda sesuai dengan data riwayat belanja dan kegiatan yang dilakukan dalam Aplikasi Warung Pintar.

Setelah mendapatkan izin dari pemilik warung, data ini digunakan sebagai credit scoring yang dibangun bersama dengan CICIL. Berkat hal ini, Warung Pintar dapat meminimalisir resiko keterlambatan pembayaran dan Bon Pintar benar-benar menjadi layanan yang membantu warung untuk bertumbuh.

Inisiatif ini merupakan langkah pertama Warung Pintar dalam menghadirkan solusi yang lebih holistik yang meliputi supply chain hingga layanan finansial guna mendukung produktivitas warung secara menyeluruh.

Dengan Bon Pintar, para pemilik warung dapat memulai catatan kredit dan meningkatkan literasi finansial mereka. Warung Pintar berharap hal ini dapat menjadi pintu gerbang untuk mengenalkan lebih banyak instrumen finansial lainnya yang dapat membantu bisnis warung tumbuh tanpa batas.


69 Persen UMKM Terdampak Covid-19 Butuh Suntikan Modal

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik lewat Analisa Hasil Survei Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha pada tahun 2020, sebanyak 69,02 persen pelaku usaha mikro membutuhkan suntikan bantuan modal usaha.

Pemerintah sendiri berupaya untuk meningkatkan daya saing UMKM, baik melalui Kredit Usaha Rakyat, Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, maupun Bantuan Pelaku Usaha.

Seringkali pelaku usaha mikro tidak memiliki akses permodalan yang baik karena minimnya akses data riwayat transaksi. Hal ini menyebabkan bank atau solusi finansial terkendala dalam mengatur tingkat kesanggupan pelaku usaha mikro dalam menggunakan bantuan atau pinjaman modal usaha yang sesuai.

Direktur CICIL, Edward Widjonarko, berharap hadirnya layanan Bon Pintar dapat mendukung perkembangan ekonomi dari mitra warung.

"Semoga kerjasama ini menjadi awal kolaborasi antara Warung Pintar Group dan CICIL dalam mendukung ekonomi mikro inklusif secara bertanggung jawab," ucapnya.


Infografis: Daftar Perusahaan yang Terpuruk di Era Digital

Infografis: Daftar Perusahaan yang Terpuruk di Era Digital
Infografis: Daftar Perusahaan yang Terpuruk di Era Digital
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya