Liputan6.com, Jakarta - Pemburu alien mengungkap adanya sinyal misterius yang diduga datang dari exoplanet terdekat Bumi, Proxima Centauri.
Sebelumnya, pada 2020, astronom dan pemerhati fenomena luar angkasa di Breakthrough Listen melaporkan adanya sinyal menarik yang diambil ketika mereka mengarahkan teleskop Parkes ke Proxima Centauri, exoplanet terdekat dari Bumi. Teleskop Parkes berada di Australia.
Namun belakangan, apa yang sebelumnya tampak seperti sinyal diduga dari Proxima Centauri ini mungkin hanya gema dari Bumi.
Advertisement
Baca Juga
Para astronom yang mendedikasikan diri untuk mencari tanda-tanda alien di luar angkasa (dikenal sebagai technosignature) mengatakan, satu petunjuk yang dianggap menjanjikan itu kemungkinan palsu.
"Bukti menunjukkan bahwa sinyal tersebut adalah gangguan dari teknologi manusia, meskipun kami tidak dapat mengidentifikasi sumber spesifiknya," kata Sofia Sheikh, anggota tim astronom Breakthrough Listen, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Cnet, Rabu (27/10/2021).
Inisiatif Breakthrough Listen membantu mendukung pencarian kecerdasan luar angkasa (makhluk seperti alien).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bukan Berasal dari Proxima Centauri
Setelah sinyal tersebut dianalisis secara mendalam oleh Sofia Sheikh dan dan tim Breakthrogh Listen, sinyal tersebut mulai terdengar kurang asing. Demikian menurut Andrew Siemion dari University of California, Berkeley. Siemion juga merupan pemimpin tim sains Breakthrogh Listen.
"Dalam kasus khusus ini, analisis kami menunjukkan bahwa sangat tidak mungkin (sinyal) benar-benar berasal di Proxima Centauri. Namun tidak diragukan lagi, ini merupakan salah satu sinyal paling menarik yang pernah kami lihat hingga saat ini," kata Siemion.
Sheikh menambahkan, sinyal ditempatkan pada interval frekuensi reguler dalam data. Interval ini dikatakan sesuai dengan kelipatan frekuensi yang digunakan oleh osilator yang biasanya dipakai di berbagai perangkat elektronik.
Advertisement
Bantu Sempurnakan Laporan
Analisis ini dituangkan dalam dua makalah baru yang diterbitkan di Nature Astronomy.
Penelitian ini juga membuktikan, setelah puluhan tahun mencari kosmos dan sinyal dari luar angkasa, hasilnya masih bukan alien.
Terlepas dari itu, Direktur Eksekutif Breakthrough Initiatives Pete Worden mengatakan, laporan terbaru ini membantu menyempurnakan proses penyaringan false positive.
"Meskipun kami tidak dapat menyimpulkan tanda tangan teknologi asli, kami makin yakin, kami memiliki alat yang diperlukan untuk memvalidasi tanda (sinyal dari luar angkasa), jika ada," katanya.
(Tin/Ysl)