5 Tips Riset UX untuk Tampilan Ramah Pengguna ala Tokopedia

Riset produk dan UX juga akan mempengaruhi tingkat kesuksesan dan kenyamanan menggunakan sebuah situs.

oleh M Hidayat diperbarui 17 Nov 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2021, 12:00 WIB
Tokopedia
Laman utama aplikasi Tokopedia. (Sumber: Tokopedia)

Liputan6.com, Jakarta - Riset sangat penting untuk menghadirkan produk dan pengalaman pengguna atau user experience (UX) terbaik. Terkait hal ini, Product and UX Research Lead di Tokopedia, Satkar Ulama menyatakan bahwa peran riset produk dan UX sangat signifikan.

Menurut Satkar, hasil riset yang berkualitas dapat diterapkan menjadi strategi baru dalam pengembangan konsep fitur atau program yang dapat mendukung peningkatan transaksi dan tren belanja.

"Riset produk dan UX juga akan mempengaruhi tingkat kesuksesan dan kenyamanan menggunakan sebuah situs," tutur Satkar.

Tampilan dan UX ramah pengguna, menurut dia, juga sangat penting bagi setiap penyedia platform. Lantas, Satkar pun membagikan beberapa kiat riset UX untuk tampilan ramah pengguna.

1. Memiliki Empati

Empati, menurut Satkar, adalah kunci untuk menciptakan solusi berorientasi pada pengguna.

“Penting untuk mengesampingkan asumsi dan keinginan sendiri. Hal ini ditujukan agar seorang UX researcher bisa terus fokus secara objektif dalam menyampaikan aspirasi pengguna demi menciptakan lebih banyak dampak bagi mereka," ungkap Satkar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2. Kolaborasi Lintas Divisi

Kolaborasi lintas tim juga dinilai penting dalam proses riset.

“Misalnya dengan bertukar pikiran untuk menemukan berbagai cara menjawab tantangan yang dialami pengguna dari sisi produk, marketing hingga bisnis," tutur Satkar.

3. Fleksibel dan Kreatif

Satkar menilai bahwa riset UX tidak bisa memakai satu cara atau metodologi saja. Karena itu, riset UX harus fleksibel dan terus berinovasi dalam menerapkan cara yang paling sesuai atau relevan dengan kebutuhan pengguna atau pasar.

“Misal saat pandemi, ketika tatap muka harus dikurangi. Seorang periset UX harus menyesuaikan berbagai metode--seperti survei, in-depth interview dan FGD, hingga tes produk--secara virtual, namun tetap berorientasi pada hasil dengan kualitas sebaik ketika bertemu langsung dengan narasumber," kata Satkar.

4. Ikuti Tren

Dengan mengikuti tren yang ada, riset UX bisa menjadi lebih relevan dengan pengguna. Satkar pun menyebut bahwa beberapa inisiatif di Tokopedia pun telah melewati proses riset agar relevan dengan kebutuhan pengguna, salah satunya kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB).

"Konsep utama WIB, integrasi dengan pengalaman pengguna di dalam aplikasi serta model kampanye dan brand partnership juga berangkat dari hasil sebuah riset," ujar Satkar.

5. Menentukan Tujuan

Dalam proses pengembangan produk dan UX, sangat penting bagi seorang periset untuk mengetahui tujuan yang harus dicapai, misal metrik bisnis atau produk apa yang ingin diubah serta ditingkatkan.

Infografis 9 Manfaat Aplikasi PeduliLindungi yang Belum Banyak Diketahui

Infografis 9 Manfaat Aplikasi PeduliLindungi yang Belum Banyak Diketahui. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 9 Manfaat Aplikasi PeduliLindungi yang Belum Banyak Diketahui. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya