Lokasi Hacker Bjorka Terungkap Setelah Bertemu dengan Penggemar?

Menurut unggahan yang dibuat akun bernama Emo di Breached.to, ia mengaku bertemu dengan hacker Bjorka di salah satu pusat perbelanjaan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 23 Sep 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi Hacker
Ilustrasi Hacker (Photo created by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Bjorka tak dimungkiri tengah menjadi salah satu sosok paling dicari di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Seperti diketahui, hacker ini beberapa kali mengklaim menjual data atau informasi pribadi masyarakat di Indonesia, termasuk sejumlah figur publik.

Meski belum dapat dipastikan kepastiannya, baru-baru ini ada seorang pemilik akun di forum Breached.to mengaku telah bertemu dengan Bjorka. Akun dengan nama Emo ini sempat membuat thread pertemuannya dengan hacker tersebut.

Dalam unggahannya, akun dengan nama Emo ini menceritakan ia bertemu Bjorka di sebuah pusat perbelanjaan di Los Angeles. Hanya ia tidak mengungkap secara detail lokasi dimaksud.

"Saya mengatakan padanya keren bisa bertemu secara langsung, tapi saya tidak ingin menjadi orang menyebalkan dan mengganggu dirinya dan meminta foto atau hal lain," tulis akun dengan nama Emo tersebut.

Pertemuan itu lantas ditanggapi oleh Bjorka yang mengaku juga senang bertemu dengan Emo. "Senang bertemu denganmu @Emo," tulis akun milik hacker itu dalam balasannya.

Kendati demikian, informasi mengenai lokasi sebenarnya Bjorka belum diketahui. Selain itu, tidak diketahui secara pasti bagaimana sosok bernama Emo ini dapat mengenali Bjorka langsung terkecuali memang saling bertemu tatap muka sebelumnya.

Kepolisian sendiri baru-baru ini telah menetapkan MAH (21) warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, sebagai tersangka terkait kasus hacker Bjorka.

Dia diduga membantu menyediakan channel Telegram dan kini dijerat dengan Pasal Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, status kewarganegaraan dari hacker Bjorka saat ini masih ditelusuri identitas dan keberadannya oleh Tim Khusus bentukan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md.

"Kita tidak bisa berandai-andai (Warga Negara Indonesia atau asing), kita bekerja sesuai fakta hukum. Kalau nanti sudah selesai dan diberikan kepada saya baru saya bisa sampaikan," tutur Dedi di Mabes Polri awal pekan ini.

Tidak Berhenti dengan Penetapan MAH

Ilustrasi Hacker Bjorka
Ilustrasi Hacker Bjorka. Dok: Twitter

Polri tidak berhenti di penetapan pemuda Madiun berinisial MAH (21) sebagai tersangka lantaran diduga membantu menyediakan akun sosial media Telegram untuk hacker Bjorka. Tim masih bekerja melakukan penelusuran keberadaan sosok peretas data rahasia pejabat itu.

"Ya tentunya, tentunya (masih mengusut sosok lain). Kan masih bekerja," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/9/2022).

Dedi belum merinci banyak hasil kerja penyidik dalam upaya pendalaman kasus hacker Bjorka. Namun begitu, dia memastikan adanya transparansi penanganan perkara ke publik.

"Saat ini Timsus sedang bekerja. Timsus terus bekerja. Insyaallah kalau sudah ada hasilnya, hasil kerja dari Timsus, nanti sudah boleh dirilis oleh Timsus dan sudah disampaikan ke saya datanya, nanti akan saya sampaikan ke teman-teman," kata Dedi.

Ditetapkan Sebagai tersangka

Pemuda Madiun Bingung Dibayar Bjorka Pakai Bitcoin
Pemuda Madiun Bingung Dibayar Bjorka Pakai Bitcoin

Sebelumnya, MAH (21) warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, telah ditetapkan sebagai tersangka lantaran ikut membantu hacker Bjorka dalam menyediakan channel Telegram.

Walaupun sudah ditetapkan sebagai tersangka, MAH yang awalnya diduga sebagai Bjorka ini tidak ditahan, tapi hanya menjalani wajib lapor.

"Wajib lapor ke Polres Madiun, seminggu dua kali, Senin sama Kamis," ujar MAH, Sabtu 17 September 2022.

Selain itu, lanjut MAH, ada dua telepon genggam yang saat ini diamankan polisi sebagai barang bukti. Pertama Xiaomi dan yang kedua adalah Realme.

"HP saya yang pertama (Xiaomi Redmi Note 10 Pro) dibeli seharga Rp 5 juta oleh orang yang mengaku dari Korem," ucap MAH.

MAH menyetujui transaksi jual beli telepon genggam tersebut lantaran sang pembeli beralasan demi keamanan MAH. Selanjutnya, uang hasil penjualan itu dia belikan lagi telepon genggam seharga Rp 3,9 juta. 

1 HP Diamankan Polisi

Sementara telepon genggam merek Realme beserta satu sim cardnya diamankan oleh polisi. MAH sempat protes kepada polisi supaya ponselnya segera dikembalikan.

"Handphone itu barang berharga bagi saya. Saya ini bukan orang kaya, masak HP saya diminta. Terus kata polisi nanti diganti," ujar MAH.

MAH mengaku bersyukur karena telepon genggamnya sudah diganti polisi dan dapat digunakan kembali untuk beraktivitas secara normal.

MAH (21) mengaku telah menjual channel telegrammnya Bjorka seharga 100 dolar AS. Akun telegram yang dijual kepada tersangka kasus kebocoran data pemerintah itu bernama @Bjorkanism.

"Dalam percakapan di channel privasi tersebut, Bjorka membuat pengumuman yang punya akun @Bjorkanism akan dibeli seharga 100 dolar. Lalu saya DM dia, ternyata memang Bjorka itu," ujar Muhammad Agung kepada wartawan di Madiun, dilansir dari Antara, Sabtu 17 September 2022.

Atas perbuatannya tersebut pemuda warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, itu telah ditetapkan tersangka oleh kepolisian. Ia mengaku salah karena telah memberikan sarana ke Bjorka. 

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya