BPJS Ketenagakerjaan Lakukan Investigasi Usai Bjorka Klaim Punya 19 Juta Data Peserta

BPJS Ketenagakerjaan mengatakan mereka melakukan verifikasi dan investigasi, serta berkoordinasi dengan BSSN terkait adanya dugaan kebocoran data oleh Bjorka

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Mar 2023, 10:25 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 10:25 WIB
kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan. (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan buka suara terhadap dugaan kebocoran data, usai akun Bjorka tiba-tiba kembali muncul dan mengklaim memiliki data-data dari peserta mereka.

Melalui akun Twitter resmi, @BPJSKTinfo, BPJS Ketenagakerjaan mengatakan pihaknya sedang melakukan koordinasi dan investigasi terkait kebenaran informasi, soal adanya peretasan data.

"Bersamaan dengan itu kami juga melakukan peningkatan keamanan sistem teknologi informasi sebagai tindakan preventif," kata akun tersebut, dikutip Rabu (15/3/2023).

Lebih lanjut, dikutip dari News Liputan6.com, Oni Marbun, Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, juga menyatakan bahwa mereka melakukan upaya verifikasi.

Verifikasi yang dilakukan berupa kevalidan data yang diklaim sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, yang diduga diretas.

"Terkait informasi tentang adanya peretasan data BPJS Ketenagakerjaan, saat ini kami sedang melakukan koordinasi dan investigasi detail yang juga melibatkan beberapa pihak," ujarnya.

Selain itu investigasi, Oni mengatakan, mereka juga melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi, terhadap potensi gangguan data, yaitu dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.

BPJS Ketenagakerjaan juga menyatakan segera berkoordinasi dengan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), dan tidak menutup kemungkinan akan berkoordinasi dengan beberapa pihak lain yang terkait perlindungan dan keamanan data.

"Sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai pengelola data peserta, kami akan menindaklanjuti kabar ini secara serius. Update perkembangan tentang kejadian ini akan kami laporkan kepada publik secara berkala," imbuhnya.

Seperti diketahui, Bjorka kembali membagikan data-data pribadi dari Indonesia. Kali ini, instansi yang menjadi korbannya adalah BPJS Ketenagakerjaan.

Bjorka Klaim Punya 19 Juta Data BPJS Ketenagakerjaan

Bjorka membagikan data-data yang ia klaim berasal dari BPJS Ketenagakerjaan (Tangkapan layar situs Breached.vc)
Bjorka membagikan data-data yang ia klaim berasal dari BPJS Ketenagakerjaan (Tangkapan layar situs Breached.vc)

Dalam sebuah unggahan di situs Breached.vc pada Minggu (12/3/2023), Bjorka mengklaim memiliki data dari pengguna BPJS Ketenagakerjaan berjumlah mencapai 19 juta.

Dalam keterangannya, hacker Bjorka juga mengunggah logo BPJS Ketenagakerjaan, serta deskripsi soal apa itu BPJS Ketenagakerjaan dalam Bahasa Inggris.

"BPJS Ketenagakerjaan adalah organisasi pemerintah yang menyediakan layanan kesejahteraan pekerja," tulis Bjorka, setelah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.

Bjorka juga menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan merupakan pengganti dari PT Jamsostek (Persero). "Tugasnya memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja Indonesia, baik tenaga kerja formal maupun informal," ujarnya.

Pantauan Tekno Liputan6.com di informasi filenya, data bocor yang disebarkan termasuk nama, email, NIK, nomor teepon, alamat, tanggal lahir, gender, pekerjaan, tempat kerja, dll.

 

Harga 19 Juta Data BPJS Ketenagakerjaan yang Disebar Bjorka

Ilustrasi Hacker Bjorka
Ilustrasi Hacker Bjorka. Dok: Twitter

Adapun, untuk total file secara rinci mencapai 19.564.922. Selain itu, Bjorka juga memberikan sampel dari beberapa data tersebut dalam unggahannya, dan memberikan 100 ribu contoh untuk diunduh gratis.

Lebih lanjut, Bjorka menjual data-data itu dengan harga USD 10 ribu, dan hanya menerima pembayaran melalui Bitcoin atau BTC.

Bjorka sendiri sempat membuat heboh Indonesia tahun lalu, setelah membocorkan data dari berbagai instansi, serta para pejabat tinggi Tanah Air. Namun namanya tenggelam, usai pengesahan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi.

Bulan November 2022, ia sempat mengklaim punya 3,2 miliar data dari aplikasi PeduliLindungi.

Bjorka bahkan saat itu mengklaim, data yang ada di sampel juga termasuk data pribadi milik Menkominfo Johnny G. Plate, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan host Deddy Corbuzier.

Sederet Aksi Terakhir Bjorka

Aksi Peretasan Hacker Bjorka Serang Indonesia, Apa Motifnya?
Ilustrasi insiden kebocoran data yang terjadi. (Copyright foto:Pexels.com/Sora Shimazaki)

Bjorka sebelumnya juga pernah mengklaim punya 44 juta data dari aplikasi MyPertamina.

Merespon Tragedi Kanjuruhan, Bjorka juga pernah menyebarkan data pribadi dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Selain itu, dia juga pernah membagikan data-data pribadi Kepala BSSN Hinsa Siburian.

Selain itu, Bjorka juga sempat membagikan data pribadi, serta nomor telepon Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. Identitas asli dari Bjorka hingga kini belum diketahui atau diungkap ke publik.

(Dio/Ysl)

Infografis Buntut Aksi Hacker Bjorka & Prioritas RUU Perlindungan Data Pribadi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Buntut Aksi Hacker Bjorka & Prioritas RUU Perlindungan Data Pribadi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya