Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikelola Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) melaporkan, hingga 31 Maret 2023, terdapat 69.117 laporan tren phishing domain .id dalam waktu lima tahun terakhir.
Hal itu diungkap dalam penyampaikan informasi mengenai phishing dan laporan phishing pada Q1 2023 melalui konferensi pers yang dilaksanakan IDADX di Mercure Hotel Simatupang, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Baca Juga
Deputi Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi dan Teknik PANDI, Muhammad Fauzi mengatakan, laporan ini merupakan kelanjutan dari laporan periode Q4 tahun 2022 yang sebelumnya telah disampaikan.
Advertisement
Fauzi pun menambahkan, laporan tren phishing Q1 2023 dari mereka telah diunggah di https://idadx.id, di mana ini bisa diakses oleh publik.
"Kami akan terus memberikan laporan rutin kepada publik pada tiap kuartal, sehingga masyarakat dapat memantau dan mengetahui bagaimana perkembangan phishing dan dampaknya bagi masyarakat," kata Fauzi.
Fauzi menjelaskan lebih lanjut, bahwa menurut catatan IDADX, pada kuartal pertama atau Q1 2023, terdapat 26.675 laporan phishing, dengan sektor bisnis yang paling banyak menjadi sasaran adalah media sosial.
"Laporan ini terus mengalami kenaikan yang cukup besar dari Q4 2022 yaitu sebesar 220 persen laporan phishing yang didominasi oleh laporan phishing dari https://s.id," kata Fauzi.
Selain itu, negara yang meng-hosting situs phishing domain .id, sebagian besar berasal dari Indonesia, meski juga terdapat negara lain seperti Amerika Serikat, Austria, Singapura, dan lainnya.
Ancaman Phishing Harus Lebih Diwaspadai
Ancaman phishing pun harus lebih diwaspadai saat ini, karena banyak nama domain phishing, yang menggunakan protokol HTTPS.
"Pelaku phishing dapat mengelabui korban dengan menggunakan protocol HTTPS agar masyarakat percaya bahwa domain tersebut terpercaya dan aman untuk diakses," jelas Fauzi.
Fauzi memaparkan, pada Q1 2023 terdapat sebanyak 99 persen domain phishing menggunakan protocol HTPPS.
Peningkatan phishing juga terdapat pada domain biz.id pada Q1 2023. Fauzi menyebut, ini kemungkinan karena peningkatan jumlah pengguna domain biz.id pada tahun 2022.
Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI menambahkan, IDADX mengumpulkan data phishing dari beberapa sumber data, keanggotaan IDADX, laporan masyarakat, dan Internet Security Service Provider seperti netcraft, spamcop, dan lainnya.
Data juga dikumpulkan dari APWG (Anti-Phishing Working Group), di mana IDADX sudah menjadi anggotanya sejak tahun 2021.
Advertisement
Ingin Domain .id Makin Dipercaya Masyarakat
IDADX adalah sebuah inisiasi untuk meningkatkan keamanan siber nasional dengan memfasilitasi respons global terhadap kejahatan internet di sektor pemerintah, penegakan hukum, industri, dan komunitas internet.
"IDADX didirikan sejak Agustus 2021 dan memiliki keanggotaan yang terdiri dari para registrar PANDI, namun tidak menutup kemungkinan kami akan membuka keanggotaan bagi lembaga/organisasi lainnya," jelas Yudho.
PANDI juga menawarkan kepada komunitas pengelola nama domain regional Asia Pasifik yang berada dalam APTLD (Asia Pacific Top Level Domain), untuk mengembangkan platform Anti-Phishing, demi memerangi kejahatan phishing di Asia Pasifik.
"Dengan adanya IDADX ini, kami berharap nama domain .id yang telah mencapai 742.823 nama domain terdaftar per 31 Maret 2023 dapat semakin dipercaya oleh masyarakat," kata Yudho.
"Kami juga akan meningkatkan fitur dan kinerja IDADX sehingga dapat memberikan informasi phishing yang lebih akurat untuk masyarakat," pungkasnya.
Infografis Klaim dan Ancaman Hacker Bjorka Bocorkan Data Bikin Gerah Kominfo hingga Istana
Advertisement