Balita di Samarinda Minum Sabu dan Susah Tidur, Warganet: Kelebihan Gula Aja Jadi Hiperaktif, Apalagi Narkoba

Balita di Samarinda positif narkoba usai minum air sabu dari tetangga. Ia tidak bisa tidur selama dua hari dan tidak mau makan. Warganet geram dan prihatin.

oleh Yuslianson diperbarui 12 Jun 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2023, 14:38 WIB
Ilustrasi balita
Ilustrasi balita (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, warga di Samarinda dibuat ramai dengan kasus narkoba melibatkan korban seorang balita berusia 3 tahun yang diduga minum air sabu dari tetangga.

Bersama dengan Ibunya bernama Melly Pamela, korban saat itu datang ke rumah tetangganya karena diminta bantuan untuk mencabut uban pada Selasa, 6 Juni 2023.

Di sana, korban merasa haus dan meminta air minum kepada tuan rumah. Sang tuan rumah kemudian memberikan botol air mineral dalam kondisi setengah kosong.

Namun setelah meminum air tersebut, balita di Samarinda itu mengalami gejala aneh. Ia tidak bisa tidur selama dua hari dan tidak mau makan. Padahal, usai pulang dari rumah tetangga, anaknya tidak mengonsumsi apa-apa lagi.

"Tapi kok sudah jam 9 malam sampai jam 12 malam tidak mau tidur. Paginya saya menghubungi lagi teman saya, saya chat, mba ini air apa yang dikasih ke anak saya?" ucap Melly, sebagaimana dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, Senin (12/6/2023).

Ibu balita itu kemudian menghubungi tetangganya dan menanyakan asal-usul air. Tetangganya mengaku air tersebut dibeli dari warung biasa.

Namun, ibu balita tidak percaya dan ingin memeriksakan anaknya ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Samarinda.

Setelah pergi ke RS Jiwa Samarinda untuk melakukan tes urine, balita itu positif mengonsumsi metamfetamin, jenis narkoba lebih dikenal dengan nama sabu.

Kasus ini langsung viral di media sosial, khususnya Twitter. Banyak warganet merasa geram dan prihatin dengan nasib balita tersebut.

Mereka juga menyayangkan perilaku orang dewasa yang tidak bertanggung jawab. Berikut ini adalah cuitan warganet di Twitter, sebagaimana dirangkum tim Liputan6.com.

"Anak kecil kelebihan gula aja jd hiperaktif, apalagi beginian," tulis akun @d**** di media sosial milik Elon Musk itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cuitan Warganet Soal Balita Minum Air Sabu

Ilustrasi balita (iStock)

"Sabu diisep aja bahaya ini dikasih buat diminum anak bayi pula,itu tetangganya harus kena pasal pembunuhan berencana lho Karena sabu cair emang bisa mematikan,temenku meninggal dikasih sabu cair dikira aqua dia minum gak lama sesek d RS muntah darah,anfal dan meninggal," kata @v**** di plafrom media sosial milik Elon Musk itu.

Akun @a**** menulis, "ini kelalaian orangtua nya jg, kl mau kasih makanan/minuman ke anak yg mana kita gtau asalnya, hrs dicoba dulu sama orgtuanya. baiknya kl punya balita selalu bawa botol minum sendiri."

"Jd hyperaktif dan tidak tidur 2 hari 2 malam??? Bayi lho ki…Edaaannn wong” kwi," ucap @y****. Hal serupa dicuitkan oleh akun @h**** dengan mengatakan, "Emang narkoba merusak nya sampe kaya gini. Tetangganya musti dihukum berat, krn kelalaiannya membahayakan orang."

"Wajib dilaporkan ke polisi. Itu juga gimana dia bisa dapet narkoba coba, parah," ujar @k****. Akun @r**** mengucapkan, "orang pada jahat jahat bgt ckck."


Polisi Tangkap Tetangga Pemberi Minum Balita 3 Tahun yang Positif Sabu di Kaltim

Ilustrasi narkoba, obat-obat terlarang. (Photo by MART PRODUCTION from Pexels)

Polisi telah menetapkan tersangka ST (62), orang yang telah memberikan air yang mengandung narkoba kepada balita berusia 3 tahun berinisial N.

"Iya betul. ST sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan sejak Minggu kemarin," kata Kabid Humas Polda Kaltim, Yusuf Sutejo saat dihubungi, Senin (12/6/2023).

Yusuf mengungkap balita tersebut meminum air berisi narkoba saat ia dan ibunya berkunjung ke rumah ST pada Selasa, 7 Juni 2023 sore. 

Kemudian, N yang saat itu kehausan diberi air minum dari botol bekas dipakai sebagai bong sabu. Efek akibat meminum air dari botol tersebut ibunya merasa N terlalu hiperaktif. Si bayi terus mengoceh, bahkan berhalusinasi, tak mau tidur, serta menolak diberi makan dan minum.

"Yang bersangkutan tidak mengira kalau kemasan air botol yang bekas dipakai bong airnya masih memiliki efek narkoba," ungkapnya.

Akibat perilaku sang anak, si ibu pun membawa N ke rumah sakit dan untuk menjalani pemeriksaan. Hasilnya, N positif sabu dan si ibu langsung melaporkan apa yang dialami anaknya ke polisi.

ST pun kemudian ditangkap dan setelah diperiksa ia pun positif memakai narkotika jenis sabu.

"Yes (langsung ditangkap) iya dong (positif sabu)," sebut Yusuf.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya