Liputan6.com, Jakarta - Microsoft berencana menawarkan pembaruan keamanan yang diperpanjang pada pelanggan komersial Windows 10, ketika sistem operasi tersebut mencapai akhir masa pakainya pada akhir tahun 2025.
Dikutip dari Computer World, Rabu (13/12/2023), Microsoft diketahui telah mendorong pelanggan Windows 10 untuk beralih ke Windows 11 sejak April 2023. Namun, Windows 10 ternyata masih manjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan.
Baca Juga
Berdasarkan data StatCounter, Windows 10 masih menguasai 64 persen pangsa pasar desktop Amerika Serikat, sedangkan Windows 11 hanya mencapai 30 persen.
Advertisement
Untuk itu, dalam unggahan terbarunya, Microsoft menyatakan mereka masih akan menyediakan Extended Security Updates (ESU) bagi para pengguna Windows 10.Â
Nantinya, ESU dapat dibeli setiap tahun dan dapat diperpanjang hingga tiga tahun, hingga setidaknya 2028. Menurut Microsoft, program ini akan menyediakan pembaruan keamanan kritis yang penting secara berkala.Â
Hanya perlu diketahui, dalam program ini Microsoft tidak akan menyediakan fitur baru, perubahan desain, termasuk layanan dukungan teknis.Â
Sebagai informasi, Microsoft telah mengumumkan akhir dukungan untuk Windows 10 pada 14 Oktober 2025. Jadi, perusahaan tidak lagi menyediakan perbaikan bug, perbaikan keamanan, pembaruan zona waktu, atau dukungan teknis.Â
Dengan kata lain, pengguna perlu memperbarui perangkatnya ke Windows 11 atau membeli perangkat baru yang sudah menjalankan sistem operasi terkini.
Sekadar diketahui, Microsoft tidak selalu menyediakan opsi ESU ini. Misalnya, dukungan tambahan ini ditawarkan untuk Windows 7, tetapi tidak untuk Windows 8.
Adapun untuk harga ESU, Microsoft masih akan mengungkapkannya nanti.Â
Mau Upgrade Windows 10 ke Windows 11? Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Instal di Desktop atau Laptop
Sementara itu, sejak diluncurkan hampir dua tahun lalu, Windows 11 masih menjadi dilema bagi para pengguna perangkat desktop atau laptop. Masih banyak yang bertanya-tanya apakah Windows 11 memiliki performa yang lebih baik dari Windows 10.
Tidak hanya itu, banyak pengguna juga masih mempertanyakan apakah Microsoft telah memperbaiki masalah yang dialami Windows 11 saat diluncurkan.
Banyak yang membandingkan antara dua sistem Windows (Windows 10 dan Windows 11). Padahal dapat dikatakan, baik Windows 10 maupun Windows 11 merupakan sistem operasi yang solid.
Windows 10 yang sudah lebih dulu dirilis hampir satu dekade lalu nyatanya masih banyak digunakan di berbagai perangkat dan terus mengalami perbaikan sistem.
Berbagai fitur baru juga ditambahkan, sehingga versi Windows ini stabil dan tidak sering menerima pembaharuan besar. Hal ini berbeda dengan Windows 11 yang sering menghadirkan fitur-fitur baru.
Selain itu, Windows 11 memiliki tampilan yang lebih modern dan memiliki beberapa fitur yang tidak ditawarkan oleh Windows 10.
Namun, kamu tidak perlu buru-buru untuk meng-upgrade Windows 10 kamu. Dikutip dari Computer World, Kamis (31/8/2023), Microsoft akan terus mendukung Windows 10 dengan pembaruan keamanan hingga Oktober 2025.
Pada mulanya, saat peluncuran Windows 10, Microsoft menyatakan bahwa ini adalah versi terakhir Windows. Idenya adalah versi ini akan terus diperbarui dan Microsoft tidak akan meluncurkan peningkatan peningkatan versi baru yang besar lainnya.Â
Namun, rupanya rencana itu berubah dengan diluncurkannya versi terbaru Windows.
Advertisement
Perbedaan Fitur-Fitur Pada Windows 10 dan Windows 11
Windows 11 memiliki beberapa fitur yang tidak dimiliki versi sebelumnya. Beberapa di antaranya, pada Windows 11 kamu bisa menjalankan aplikasi Android dan hadirnya menu Widget baru yang dapat diakses dari taskbar.
Tidak hanya itu, dengan adanya Snipping Tool modern kamu tidak hanya dapat mengambil tangkapan layar, tetapi juga bisa dengan mudah merekam video dekstop.
Namun, di sisi lain, ada pula fitur Windows 10 yang tidak disediakan pada Windows 11. Seperti fitur Timeline yang memungkinkan kamu untuk melacak riwayat aplikasi dan tugas dari perangkat yang kamu masuki dengan akun Microsoft yang sama.
Kelebihan lain dari versi terbaru Windows jika dibandingkan dengan versi sebelumnya adalah kemampuan Windows 11 yang bekerja lebih baik dengan banyak monitor.Â
Bahkan Windows 11 memiliki tampilan berbeda, seperti pada bagian menu Start dan taskbar dengan aplikasi terpusat secara default (tetapi kamu bisa memindahkannya ke sebelah kiri jika ingin).
Windows 11 Sudah Dipakai 400 Juta Perangkat, Lebih Lambat Dibanding Windows 10
Di samping itu, sistem operasi terkini Microsoft, Windows 11, disebut-sebut sudah diadopsi pada lebih dari 400 juta perangkat aktif bulanan.
Angka ini dilaporkan oleh Windows Central, yang melaporkan bahwa mereka telah melihat "data internal" Microsoft.
Mereka melaporkan, Windows 11 diperkirakan baru akan mencapai 500 juta perangkat aktif bulanan pada awal tahun 2024, memperkuat asumsi tentang adopsi yang lebih lambat dibandingkan pendahulunya.
Mengutip The Verge, Minggu (22/10/2023), sistem operasi Windows 10 pertama kali mencapai 400 juta perangkat aktif hanya dalam waktu satu tahun setelah dirilis. Tingkat adopsi ini bahkan dianggap 115 persen lebih cepat dibandingkan Windows 7.
Sementara, Windows 11 butuh waktu dua tahun untuk mencapai tingkat adopsi yang sama, di mana ini jadi penurunan yang signifikan dibandingkan Windows 10, yang mencapai 600 juta perangkat hanya beberapa bulan setelah dua tahun peluncurannya.
Windows 11 pertama kali dirilis pada Oktober 2021, dengan persyaratan perangkat keras yang ketat.
Saat pertama kali diluncurkan oleh Microsoft, Windows 11 hanya didukung pada CPU yang rilis mulai tahun 2018 dan seterusnya, serta pada perangkat yang mendukung chip keamanan TPM.
Microsoft lalu mengubah persyaratan sistem minimal untuk fokus pada peningkatan ambang keamanan di OS ini, dengan chip modern yang mampu mengaktifkan fitur keamanan integritas memori, yang mengandalkan Virtual Machine Platform Microsoft.
Dengan persyaratan hardware ini, Windows 11 pun dinilai jadi tertinggal dari Windows 10, yang ditawarkan ke pengguna Windows 7 dan Windows 8 sebagai peningkatan secara cuma-cuma.
Advertisement