Samsung Raih Laba Rp 121,3 Triliun, Naik 15 Kali Lipat berkat Tren AI

Samsung Electronics memperkirakan kenaikan laba operasional kuartal kedua (Q2) lebih dari 15 kali lipat, berkat tren AI yang melesat.

oleh Iskandar diperbarui 07 Jul 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2024, 15:00 WIB
Logo Samsung
Logo Samsung. liputan6.com/Iskandar

Liputan6.com, Jakarta - Samsung Electronics memperkirakan kenaikan laba operasional kuartal kedua (Q2) lebih dari 15 kali lipat, karena keuntungan dari penjualan semikonduktor (chipset).

Harga chip dilaporkan meroket karena tren kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sehingga mengangkat pendapatan perusahaan dari titik terendah tahun lalu.

Produsen chip memori, smartphone, dan TV terbesar di dunia ini memperkirakan laba operasionalnya meningkat menjadi 10,4 triliun won (USD 7,54 miliar) atau sekitar Rp 121,3 triliun pada kuartal yang berakhir pada 30 Juni.

Laba ini jauh lebih besar dari yang dikantongi Samsung pada tahun 2023, sebesar 670 miliar won atau sekitar Rp 7,9 triliun. Demikian sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (7/7/2024).

Laba tersebut mengalahkan LSEG SmartEstimate sebesar 8,8 triliun won, yang didasarkan pada perkiraan analis yang lebih akurat secara konsisten, dan kuartal ini merupakan musim yang paling menguntungkan sejak Q3 2022.

"Selain harga chip yang lebih tinggi, laba yang lebih baik dari perkiraan kemungkinan mencerminkan Samsung membalikkan penurunan persediaan sebelumnya dalam pembukuannya, karena nilai persediaan chip-nya telah pulih secara akuntansi," kata para analis.

Samsung mengklaim pendapatan perusahaan kemungkinan naik 23% pada Q2 dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 74 triliun won.

Saham Samsung dibuka naik 1,2% setelah perusahaan mengumumkan informasi tersebut. Perusahaan disebut akan merilis rincian pendapatan dan laba Q2 pada 31 Juli.

 

Permintaan Chip untuk AI

Samsung
Chip UFS besutan Samsung (sumber: techtimes.com)

Divisi semikonduktor utama Samsung kemungkinan akan membukukan laba kuartalan kedua berturut-turut, membaik dibandingkan kuartal pertama.

Hal itu karena harga chip memori terus meningkat dari titik terendah pertengahan tahun 2022 hingga akhir tahun 2023 yang disebabkan lemahnya permintaan pasca-pandemi untuk gadget yang menggunakan chip tersebut.

"Permintaan yang sangat besar terhadap chip DRAM kelas atas seperti chip high bandwidth memory (HBM) yang digunakan dalam chipset AI, serta chip yang digunakan di server pusat data dan gadget yang menjalankan layanan AI telah mendorong menaikkan harga chip," tutur para analis.

Menurut penyedia data TrendForce, selama Q2, harga chip memori melonjak sekitar 13% hingga 18% dibandingkan kuartal sebelumnya untuk chip DRAM yang digunakan pada perangkat teknologi dan 15% hingga 20% untuk chip NAND Flash yang digunakan untuk penyimpanan data.

Namun kenaikan harga chip memori mungkin melambat pada Q3, di mana TrendForce memperkirakan kenaikan harga sebesar 5% hingga 10% untuk chip DRAM konvensional dan NAND Flash, karena permintaan untuk chip lama dan lawas dari pasar elektronik konsumen masih lesu.

“Pada laporan pendapatan di akhir bulan, kami akan tertarik dengan prospek Samsung terhadap chip lama, yang akan menjadi tanda apakah pemulihan industri chip ini dapat bertahan hingga tahun depan,” kata analis di Daol Investment & Securities, Ko Yeongmin.

 

Persaingan Pasar Chip

Samsung
Samsung logo (androidauthority.com)

Para analis menyebut, permintaan yang didorong oleh AI untuk chip kelas atas seperti HBM dan solid-state drive (SSD) akan mengungguli pasar lainnya--meskipun Samsung tertinggal dari pesaingnya di Korea Selatan (SK Hynix) dalam pasokan HBM kelas atas.

Pesaing chip memori asal AS, Micron Technology, mengalahkan perkiraan pendapatan kuartal terbarunya pada minggu lalu, didorong oleh lonjakan permintaan dari industri AI, meskipun perkiraan kuartal saat ini mengecewakan para investor yang terlalu optimistis.

Investor sedang menunggu berita apakah chip HBM generasi keempat terbaru Samsung akan menerima persetujuan untuk dipasok ke Nvidia setelah gagal dalam pengujian sebelumnya, karena masalah panas dan konsumsi daya.

Samsung pada Mei 2024 mengganti kepala divisi semikonduktornya untuk mengatasi apa yang disebut “krisis chip”.

Saham Samsung naik 8% year-to-date pada Kamis, dibandingkan dengan kenaikan saham SK Hynix sebesar 63%.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya