Meski Pre-Order Sepi Peminat, Indosat Pede BlackBerry Q10 Laku

Jumlah pre-order untuk Q10 terbilang sedikit jika dibandingkan dengan jumlah handset BB Q10 yang disediakan Indosat.

oleh Adhi Maulana diperbarui 25 Jun 2013, 11:58 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2013, 11:58 WIB
indosat-bb-q-10-130625b.jpg
Handset kedua BlackBerry yang menggunakan sistem operasi BlackBerry 10, yaitu BlackBerry Q10, secara resmi melenggang di Indonesia. Menyusul Telkomsel, hari ini Indosat melakukan penyerahan smartphone BlackBerry Q10 pertama kepada pelanggan yang sudah melakukan pemesanan (pre-order) melalui situs resmi Indosat.

Sejak resmi membuka masa pre-order pada 5 Juni 2013 lalu, Indosat sudah menerima pemesanan sebanyak 2.000 unit. Jumlah ini terbilang sedikit jika dibandingkan dengan jumlah handset BB Q10 yang disediakan Indosat.

"Meski tergolong sedikit, namun kami tidak menjadikan masa pre-order sebagai tolak ukur. Kami tetap percaya penjualan handset BB Q10 akan tetap bagus, bahkan akan lebih baik dari Z10," kata M. Arief Junaedi, Division Head Media Communication di kantor Indosat, Selasa (25/6/2013).

Arief menjelaskan Indosat menyediakan sebanyaj 15 ribu unit BlackBerry Q10. "Targetnya kami optimis handset ini dapat terjual habis dalam jangka waktu 3 bulan," sambungnya.

Menurut Arief, handset BB Q10 memiliki daya tarik lebih dibandingkan Z10. Perpaduan antara sistem operasi BB 10 dan penggunaan keyboard fisik QWERTY diyakini akan menjadi daya jual utamanya.

Selain itu, sistem penjualan bundling pun akan menjadi kunci utama. Untuk paket bundling kali ini Indosat memberikan bonus paket layanan data 12 GB selama 3 bulan dengan kecepatan hingga 7,2 Mbps, unlimited Super WiFi yang memungkinkan pelanggan Indosat menggunakan akses Super WiFi tanpa memerlukan username dan password.

Indosat pun berkerjasama dengan sejumlah bank untuk menghadirkan promo diskon berupa subsidi harga hingga Rp 2 juta.

"Saat ini kami memiliki total 2,5 juta pelanggan BlackBerry. Dengan kehadiran dua handset bersistem operasi BB 10, kami yakin jumlah tersebut akan meningkat dengan pesat," jelas Arief tanpa mau menyebutkan angka. (dhi/dew/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya