Razia Taksi Gelap di Jakarta

Seorang penumpang juga kecewa razia taksi dengan layanan aplikasi.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Nov 2015, 03:40 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2015, 03:40 WIB
Dishub Kembali Tertibkan Parkir Liar di Jakarta
Dinas Perhubungan DKI Jakarta membawa mobil yang terkena razia karena parkir sembarang di depan DPRD, Jakarta, Senin (12/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mobil pelat hitam yang tengah melaju di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dihentikan polisi bersama petugas Dinas Perhubungan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (17/11/2015), pengemudinya sempat bingung karena merasa tidak melanggar aturan lalu lintas. Penumpang pun tak terima saat dipaksa keluar mobil.

Merasa tidak melanggar, sang pengemudi sempat menolak kendaraannya dihentikan. Bahkan saat disuruh menandatangai surat dengan tuduhan melanggar aturan lalu lintas, pengemudi pun menolak.

Tidak ingin berlama-lama, mini bus yang menjadi armada Taksi Uber itu pun diderek polisi. Saat ditanya alasan menahan mobil yang dijadikan taksi dengan layanan aplikasi, polisi pun membantahnya.

Seorang penumpang juga kecewa razia taksi dengan layanan aplikasi. Selama ini, penumpang tersebut sering memanfaakannya karena praktis dan tidak harus bayar di tempat.

Pengelola taksi dengan layanan aplikasi sebetulnya tidak terima jika dilarang beroperasi. Hal itu dikarenakan status kendaraan mereka sama dengan mobil rental yaitu mobil pribadi untuk penumpang umum. Hanya saja, mobil rental dianggap tidak melakukan pelanggaran. (Vra)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya