Liputan6.com, Jakarta - Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang dilakukan tiap tahunnya selalu menimbulkan gejolak di kalangan buruh. Bahkan, tak jarang menimbulkan gelombang aksi unjuk rasa hingga mogok nasional.
Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menilai perlu adanya perubahan metode penetapan UMP guna meminimalisir terjadinya gejolak penolakan dari buruh ketika penetapan UMP dilakukan.
Perubahan yang dimaksud yaitu perhitungan besaran UMP yang biasanya dilakukan tiap tahun diubah menjadi untuk lima tahun ke depan. Dengan demikian, lebih ada kepastian baik bagi pengusaha maupun bagi para buruh.
"Ke depannya ada semacam pemikiran dalam lima tahun ke depan untuk kenaikannya sudah terjadwal dan ada ukuran tertentu. Sehingga ada skema pembiayaan sehingga teratur," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2014).
Selain itu menurutnya, buruh juga tidak boleh menuntut kenaikan UMP terlalu berlebih. Kenaikan upah sebaiknya juga berdasarkan pada tingkat produktifitas masing-masing buruh.
"Produktivitas juga dipertimbangkan. Jadi di satu sisi tenaga kerja diperhatikan dan satu sisi dunia usaha diperhatikan," lanjutnya.
Untuk mencari jalan tengah mengenai upah ini, Saleh menyatakan dirinya akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri.
"Dari industri mau apa, nanti ketemu dengan menaker besok. Sehingga sejalan dengan apa yang saya pikirkan. Supaya kita win-win solution," tandasnya. (Dny/Ndw)
Menperin Usul Kenaikan UMP Tiap 5 Tahun Sekali
Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang dilakukan tiap tahunnya selalu menimbulkan gejolak di kalangan buruh.
diperbarui 25 Nov 2014, 15:46 WIBDiterbitkan 25 Nov 2014, 15:46 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pramono Anung: Tim Transisi Bakal Minta Pandangan Para Mantan Gubernur Jakarta
Intip, 6 Destinasi Wisata Hits di Bali untuk Libur Long Weekend
Agenda Pelatih Anyar Timnas Indonesia Patrick Kluivert Hari Ini: Diperkenalkan PSSI, Kunjungi GBK dan Temui Pemain Lokal
Tragedi Kebakaran di Los Angeles Hukuman Allah atas Gaza Palestina? Ini Kata Buya Yahya
Imam Lupa Bilangan Rakaat saat Sholat Berjamaah, Makmum Harus Bagaimana Buya Yahya?
Seorang Pelajar Tak Bisa Makan Menu MBG karena Alasan Alergi, Begini Respons Cak Imin
Taktik Tipuan Belanda di Lapangan Terbang Maguwoharjo Yogyakarta
Mengapa Ada Tirai Pembatas di Pesawat Terbang?
Kisah Penghafal Al-Qur’an Heran dengan Kakek yang Sholat Tenang Meski Imam Baca Surah Al-Baqarah, Diceritakan UAH
Pramono Anung Bakal Berikan Subsidi ke Sekolah untuk Program Sarapan Gratis
Desa Cikoneng, Jejak Persaudaraan Lampung-Banten
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 12 Januari 2025