5 Juta Buruh Gelar Aksi Mogok Nasional 10-11 Desember

Aksi besar-besaran dan mogok nasional itu menuntut revisi UMP/UMK 2015 di beberapa daerah dan tolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 28 Nov 2014, 11:20 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2014, 11:20 WIB
Demo kenaikan UMK
Buruh di Serang, Banten, menuntut kenaikan UMK. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Lima juta buruh akan melakukan aksi besar-besaran dan mogok nasional menuntut revisi UMP/UMK di beberapa daerah dan tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Elemen buruh itu berasal dari tiga Konfederasi besar buruh se-Indonesia yakni Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), bersama elemen buruh lainnya.

Menurut Presiden KSBSI Mudhofir, aksi mogok nasional akan digelar serentak seluruh Indonesia pada 10-11 Desember 2014 yang akan melumpuhkan lokasi strategis nasional.

"Aksi akan dilakukan di 20 Provinsi, 150 Kota/Kabupaten dengan jumlah sekitar lima juta buruh," tegas Mudhofir dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2014).

Lebih lanjut Mudhofir mengemukakan, aksi mogok nasional tidak hanya dilakukan tiga Konfederasi buruh dan elemen buruh lainnya, namun juga akan diperluas kembali ke jaringan lainnya dengan pergerakan mahasiswa, LSM agar bersama-sama bergerak mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia khususnya buruh.

"Kebersamaan ini perlu di perluas lagi, bukan hanya tiga Konfederasi saja. Baju boleh beda tapi isu perburuhan harus bersatu dan kerjasama bersama kritisi pemerintahan Jokowi-JK," ujarnya.

Mudhofir mengaku saat ini pengaruh pengusaha hitam terlihat semakin kuat, termasuk represifnya aparat Kepolisian yang menjadikan simbol bahwa aparat pro terhadap pengusaha hitam. Pihaknya merasa khawatir akan kembali pada rezim orde baru.

"Inilah alasan kita bersatu bersama. Tak hanya buruh melakukan mogok, tapi mahasiswa juga gelar aksi mogok di kampus-kampus. Kita akan road show di basis pergerakan buruh dan elemen luas ini bersifat jangka panjang," pungkasnya. (Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya