Ini Perkembangan Program Kelistrikan Pulau Terluar RI

Adapun program kelistrikan tersebut memakan anggaran Rp 1,3 trilun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Mar 2015, 11:58 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2015, 11:58 WIB
120210pln2.jpg
Citizen6, Tangerang: Gardu Induk Lontar ke Gardu Induk Tangerang Baru yang menyalurkan tenaga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Banten 3 x 315 MW dan mampu memasok listrik sekitar 300 MW ke daerah Jakarta. (Pengirim: Agus Trimukti)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mencanangkan program ketenagalistrikan untuk 47 wilayah terluar Indonesia, program tersebut ditargetkan selesai pada 17 Agustus 2015, saat kemerdekaan Indonesia berusia 70 tahun.

Bagaimana kemajuan program tersebut dengan waktu yang tinggal lima bulan?.

Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan, program tersebut masih dalam tahap pengadaan peralatan. "Sekarang masih proses pengadaan," kata Jarman, di Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Jarman menambahkan, proyek tersebut nantinya dijalankan PT PLN (Persero). Namun ia enggan menyebutkan detail proses pengadaan yang disebutkannya.

Adapun program kelistrikan tersebut memakan anggaran Rp 1,3 trilun, terdiri dari Rp 1 triliun untuk pembangkit dan Rp 300 miliar untuk pembangunan infrastruktur pendukung.

"APBN-P tambahan Rp 1,3 triliun, Rp 1 triliun untuk mendukung program pemerintah melistriki perbatasan pulau terluar," papar dia.

Dengan begitu, menurut Jarman tidak ada lagi ketimpangan energi lain antara wilayah perbatasan dengan negara tetangga yang terang benderang.

"Sehingga bisa menyala, jangan sampai di perbatasan di luar Indonesia terang di dalam gelap karena itu kami usulkan Rp 1 triliun untuk pulau terluar, Rp 300 miliar untuk mendukung," pungkasnya. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya