Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Pertamina (Persero) menyatakan belum berniat untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dalam waktu dekat.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menyampaikan hal itu saat menghadiri peresmian empat unit SPBU di tol Cikopo-Palimanan, Subang, Sabtu (13/6/2015). Langkah tersebut sebagai strategi perseroan untuk menjaga konsumen Pertamax.
Baca Juga
"Saya belum rencana untuk menaikkan karena bagian dari strategi pemasaran. Karena pemikiran jangan kelihatan momentum, dimana konsumen yang Pertamax naiknya besar, kalau terlalu jauh pada pindah Premium," ujar Ahmad.
Advertisement
Dia menuturkan, saat ini tingkat konsumsi Pertamax sudah cukup pesat ketimbang tahun lalu. "Sekarang tembus 7.000 KL per hari dari tahun lalu 2.700 KL," tutur Ahmad.
Ahmad menuturkan, kenaikan harga Pertamax beberapa waktu lalu tidak terlalu terpengaruh pada konsumen Pertamax. Konsumen Pertamax dinilai loyal. Namun begitu, Bambang menuturkan rata-rata konsumsi BBM menurun sebanyak 3 persen. Hal itu disebabkan oleh daya beli masyarakat menurun.
"Rata-rata turun, bukan karena pindah Pertamax Premium turun. Lebih karena APBN-P baru jalan infrastruktur Mei, jadi ekonomi lesu," tandas dia.
Pada 30 Mei 2015, PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi beroktan 92 atau dikenal Pertamax di Jakarta sebesar Rp 500 menjadi Rp 9.300 per liter. Tak hanya Pertamax, BBM non subsidi beroktan 95 yaitu Pertamax Plus juga mengalami kenaikan harga dari Rp 10.050 per liter menjadi Rp 10.200 per liter. (Amd/Ahm)