Liputan6.com, New York - Harga minyak Brent ditutup naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), sementara minyak mentah AS berakhir turun 2 persen setelah pemadaman pipa minyak dan proyeksi data persediaan minyak AS yang positif membantu minyak mengimbangi sentimen gugup di pasar keuangan.
Dilansir dari Reuters, Rabu (23/9/2015), harga minyak mendapat dukungan dari laporan dari American Petroleum Institute (API) menyebutkan persediaan minyak mentah AS yang turun 3,7 juta barel pekan lalu.Â
Sebuah jajak pendapat Reuters memproyeksikan stok minyak mentah AS turun sekitar 500.000 barel pekan lalu. Data persediaan resmi dari pemerintah AS akan dirilis hari Rabu.
Harga minyak Brent untuk pengiriman November ditutup naik US$ 16 sen atau 0,3 persen menjadi US$ 49,08 per barel. Sedangkan kontrak minyak AS untuk pengiriman Oktober turun US$ 85 sen atau 2 persen menjadi US$ 45,83 per barel.
Baca Juga
Minyak turun tajam pada awal perdagangan, namun rebound setelah Colonial Pipeline melaporkan adanya kebocoran yang mungkin menyebabkannya penutupan sebagian operasi.
Laporan API mendorong sentimen lanjut, dengan analis mengharapkan minyak rally sebelum data persediaan resmi yang dirilis pemerintah AS.
Advertisement
Harga minyak mentah AS mencapai titik terendah 6,5 tahun saat berada di level US$ 37,75 pada 24 Agustus, dan menyentuh level US$ 49,33 seminggu kemudian, kembali pada bertengger di kisaran US$ 45 per barel. (Ndw/Igw)