Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan yang memiliki peran penting dalam penyediaan minyak dan gas (migas) bagi seluruh masyarakat yang tinggal di Indonesia. Kebutuhan meningkat setiap tahun menjadikan PT Pertamina (Persero) harus meningkatkan produksi dan cadangan minyaknya.
Untuk itulah Perseroan harus melebarkan sayapnya dalam mencari proyek migas di beberapa lokasi baik di dalam negeri atau luar negeri. Dalam pengerjaan proyek-proyek migas tersebut DPR RI meminta kepada Pertamina untuk meningkatkan penyerapan sumber daya manusia lokal ketimbang tenaga dari luar negeri.
Baca Juga
"Sebab pada hakekatnya, perusahaan itu bergerak untuk memaksimalkan keuntungan dan nilai saham para pemegang sahamnya, dan meningkatkan kesejahteraan untuk karyawannya serta bermanfaat buat lingkungannya. BUMN pemegang sahamnya negara alias milik rakyat, jadi tidak masuk akal kalau dia mementingkan asing‎," kata anggota Komisi VI DPR RI Mohammad Hekal‎ dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/10/2015).
Advertisement
Sesuai dengan Program Nawacita Presiden Joko Widodo, DPR RI mendukung Pertamina untuk menjadi Agent of Development di Indonesia. Peran Pertamina yang mendominasi proyek migas dari hulu ke hilir di Indonesia harus benar-benar dipertanggung jawabkan.
Hekal menambahkan dirinya meminta kepada Pertamina untuk mengurangi pemakaian jasa atau perusahaan asing untuk menjalankan proyek dan program-program mereka. Sebab, menurut dia, sama saja Pertamina mengabaikan kemampuan yang dimiliki oleh warga pribumi.
Namun demikian Hekal menyadari, ada beberapa bidang dengan teknologi tertentu membutuhkan tenaga ahli yang sampai sekarang jumlahnya sangat terbatas di dunia migas. Untuk itu dirinya berharap Pertamina lebih selektif dalam hal itu.
"Kalau ada keterlibatan asing itu wajar, tapi harus diprioritaskan pada kegiatan yang mana Pertamina sendiri tidak mampu. Tapi masa ya warga lokal tidak ada yang kompeten di bidang itu‎," terang dia. (Yas/Ahm)