Mencari Ketua Umum Kadin yang Baru

Kadin menggelar Munas VII yang berlangsung pada 23-24 November 2015 di Bandung, Jawa Barat.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Nov 2015, 09:45 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2015, 09:45 WIB
20151122-Rosan Deklarasikan Pencalonan Diri Sebagai Ketua Kadin
Wakil ketua Kadin Rosan P. Roeslani (kiri) berbincang dengan Pengusaha sekaligus mantan Mendag Rahmat Gobel di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, (21/11). Acara deklarasi ini dihadiri lebih dari 500 pengusaha anggota Kadin. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggelar musyawarah nasional (Munas) VII yang berlangsung pada 23-24 November, di Bandung, Jawa Barat. Munas ini mengagendakan pemilihan Ketua Umum Kadin periode 2015-2020.

Ada 2 kandidat yang ‎bertarung memperebutkan jabatan tersebut, yaitu mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial sekaligus Bos Recapital Group Rosan P Roeslani.

Kedua kandidat akan memperebutkan 132 total suara, terdiri dari 30 asosiasi-asosiasi dan 102 suara dari Kadin provinsi seluruh Indonesia.‎ Munas ini pun akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ketua Umum Kadin Indonesia Surya Bambang Sulisto menjelaskan tujuan diselenggarakan munas, selain memilih ketua umum baru, untuk menetapkan keputusan dan menyelesaikan masalah di dunia usaha.

"Kita akan menetapkan kebijakan umum dan program umum organisasi sebagai garis besar kebijakan dan program organisasi tingkat nasional periode 2015-2020," tandas Suryo,‎ Senin (23/11/2015).

Tema munas ini adalah Memperkuat Daya Saing Ekonomi Nasional dan Daerah melalui Pembangunan Industri yang Kuat, Inovatif, dan Berkelanjutan.

Dalam siaran pers yang diterima, Rosan menekankan pentingnya bersinergi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, Kadin harus mampu menjadi mitra yang sejajar bersama pemerintah dan perlu memosisikan diri sebagai pemberi informasi penting terkait kondisi pelaku usaha di lapangan.

"Maka setiap perubahan arah dan strategi kebijakan pembangunan ekonomi pemerintahan Joko Widodo akan disinergikan dengan program umum Kadin Indonesia ke depannya," ujar Rosan.

Sementara, Rachmat Gobel mengatakan dirinya akan meneruskan peta jalan dan visi pertumbuhan industri yang telah disusun hingga 2030. Peta jalan dan visi ini telah dibuat semasa berkecimpung di Kadin medio 2004. (Alvin/Ndw)

 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya