Ahok Sindir Dinas Koperasi dan UMKM soal Pedagang Kaki Lima

Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama mengusulkan agar PKL juga diberi fasilitas dan tempat untuk berdagang.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 18 Des 2015, 17:04 WIB
Diterbitkan 18 Des 2015, 17:04 WIB
Kisah Ahok Selfie Bareng Jet Li
Pertemuan Ahok dan pria asal Beijing Tiongkok itu terjadi saat pembukaan Kejuaraan Dunia Wushu ke-13 di JCC, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyindir anak buahnya di Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (KUMKMP) perihal relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Ibu kota.

Menurut dia, relokasi PKL tidak memberikan solusi jika Dinas ‎KUMKMP tidak mengerti visi dan misi PKL. "Kita bertahap (relokasi PKL). Makanya saya bilang, Dinas Koperasi UMKM itu tidak mengerti visi misi PKL," ujar Ahok di Kota Tua, Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Ahok menuturkan ‎PKL seharusnya tidak hanya menerima pelatihan-pelatihan kewirausahaan. Dinas KUMKMP seharusnya menyediakan tempat dan sejumlah fasilitas untuk berdagang, sehingga keberadaan PKL bisa tertata dengan rapi dan tidak mengganggu fasilitas umum.

"Tugas Anda sederhana, anggarkan gerobak, tenda-tenda. Bangun sebanyak mungkin lokasi-lokasi seperti Lenggang Jakarta, banyak tanah. Cari rusun, kasih kredit, semua PKL didaftarin. Itu saja kok tugas UMKM, kok susah," kata dia.

Mantan Wakil Gubernur DKI itu meminta Dinas KUMKMP bekerja sama dengan perusahaan lokal dalam pengadaan gerobak dan tenda. Begitu juga pengadaan freezer serta pasokan bahan ‎pangan.

"Cari industri yang mau bikin gerobak dan tenda, masukin e-catalog. Tidak ada modal pinjam sama Bank DKI. Yang dagang-daging hubungi Darmajaya, kasih freezer. Yang mau dagang beras, sembako, hubungi food station Cipinang," kata Ahok.

Dengan begitu, diharapkan keberadaan PKL lebih tertib. Usaha kecil menengah ini juga bisa berjala‎n tanpa harus mengganggu ketertiban dan fasilitas umum.

Ahok berharap setiap tahun Pemprov DKI mampu menyediakan lapak bagi sekitar 100 ribu PKL. Dalam waktu 5 tahun ke depan, diharapkan persoalan PKL di Jakarta selesai.

"‎Kami targetkan 100 ribu pedagang per tahun minimal. PKL Jakarta resmi tidak resmi bisa sampai 500 sampai 600 ribu (jumlahnya)," pungkas dia.** (Nafis/Ahm)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya