Liputan6.com, Jakarta - Ada sekitar 18.622.052‎ pelanggan listrik golongan R1 dengan daya 900 Volt Amper (VA) terancam mengalami pencabutan subsidi listrik.
Plt. Kepala Satuan Komunikasi Korporat‎ PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, PT PLN (Persero) telah mendapat data yang berasal dari Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Dari data tersebut, ada 4.016.948 rumah tangga miskin dan rentan miskin yang layak menerima subsidi listrik‎. ‎ Sedangkan berdasarkan data PLN jumlah R1- 900 VA per November 2015 sebanyak 22.639.000 rumah tangga. Artinya, 18.622.052‎ pelanggan listrik golongan R1 dengan daya 900 Volt Amper (VA) terancam mengalami pencabutan subsidi listrik.
Advertisement
Baca Juga
"Dari data pelanggan PLN dengan tarif R1- 900 VA, ada 22.639.000 rumah tangga," kata Bambang, di Jakarta, Minggu (20/12/2015).
Bambang menuturkan, PLN akan melakukan pemadanan data pelanggan dengan data TNP2K. Langkah itu untuk memastikan tarif listrik bersubsidi dirasakan oleh masyarakat kurang mampu.
"Pemadanan data penerima subsidi listrik golongan tarif R-1 900 VA ini dimulai pada Januari 2016 dengan survei lapangan, yaitu mendatangi satu-per-satu rumah tangga sesuai data TNP2K," ungkap dia.
Agar pemadanan data berjalan dengan baik, PLN akan melakukan sinergi dengan berbagai pihak terkait. Langkah sinergi ini bertujuan untuk memastikan data TNP2K terdistribusi dengan tepat ke masing-masing unit PLN hingga ke unit terkecil, yaitu Rayon/Ranting dan memastikan kesiapan SDM yang bertanggungjawab dalam survei pendataan.
Selain itu, PLN juga akan memastikan masyarakat tahu sarana untuk menyampaikan keluhan atau keberatan, serta memastikan aparat pemerintah setempat mengetahui adanya kegiatan pendataan subsidi listrik tepat sasaran. (Pew/Ahm)
Â
** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Â
Tips Pilih Investasi Saat Pasar Terguncang, Simak Video Berikut
Â
Â