Jaga Harga Daging Sapi, Ini Pesan Mendag untuk Bulog

Harga daging sapi melonjak beberapa waktu belakangan ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Jan 2016, 18:38 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2016, 18:38 WIB
20160125-Harga Daging Sapi di Jakarta Melonjak Hingga Rp 130 Ribu/Kg-Jakarta
Aktivitas jual beli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (25/1). Peraturan Pemerintah yang membebankan pajak 10% untuk setiap penjualan sapi impor berdampak pada naiknya harga daging di sejumlah pasar tradisional. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Harga daging sapi melonjak beberapa waktu belakangan ini. Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengakui tidak mudah untuk menurunkan harga komoditas ini, meski Bulog sudah masuk untuk melakukan intervensi.

Pemerintah saat ini tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai penugasan Perum Bulog untuk melebarkan sayapnya dalam mengendalikan pasokan 11 komoditi dari yang saat ini hanya komoditas beras saja.

Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong mengungkapkan, penugasan Bulog ini nantinya sebagai upaya dalam mengendalikan harga daging dari yang selama ini masih bertengger di harga yang sangat tinggi. Namun Lembong mengakui hal itu tak langsung bisa menurunkan harga daging sapi.

"Penugasan Bulog untuk intervensi di sapi dan maklum pertama kali ngurus sapi tentunya hasilnya tidak akan optimal dan tidak komprehensif, jadi kita harus realistis, bangun kapasitas itu butuh waktu, tidak mudah," papar Lembong di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Tidak hanya itu, dengan semakin banyak komoditas yang menjadi tanggung jawab Bulog tersebut, Lembong juga berpesan kepada Bulog untuk tetap profesional.

Meski mendapatkan tugas lebih berat yaitu mengendalikan pasokan dan harga dari 11 komoditas, jangan sampai komoditas beras yang menjadi inti bisnis Bulog sebelumnya jadi mengalami penurunan. Lembong ingin Bulog tetap fokus.

"Jangan sampai Bulog sibuk ke mana-mana, sehingga tugas utama terbengkalai. Mohon pengertian dan kesabaran semua, butuh waktu. Fokus utama Bulog tetep harus di perberasan untuk sementara ini jangan sampai itu tidak terjaga karena sibuk ke mana-mana," tutup Lembong. (Yas/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya