Cara Hemat ala Wapres Jusuf Kalla

JK meminta Bulog untuk mengampanyekan cara makan baru.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Mei 2016, 15:42 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2016, 15:42 WIB
Jusuf Kalla
JK meminta Bulog untuk mengampanyekan cara makan baru.

Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dimungkiri, harga kebutuhan pangan terus naik dari waktu ke waktu. Penghematan pun menjadi salah satu solusi yang bisa dijalankan agar pengeluaran rumah tangga tak tinggi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mempunyai beberapa tips khusus untuk melakukan penghematan. Tips pertama, kata JK, adalah menerapkan cara konsumsi Islami.

"Kalau kita semua makan secara Islami, itu bisa saja hemat 30 persen. Orangtua kita ajarkan kalau makan harus habis. Bayangkan kalau makan tidak habis banyak yang dibuang," kata JK saat memberikan kuliah umum pada HUT ke-49 Bulog, Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Tips kedua adalah menerapkan cara makan di rumah makan padang. Ia bercerita, setiap makan dalam jumlah besar di rumah makan padang, sang pemilik menyuguhkan semua masakan dalam piring kecil. Tamu hanya mengambil makanan yang akan dimakan saja.

Hal itu bukan tanpa sebab. Dengan menyuguhkan hidangan dalam jumlah kecil dan memisah-misah hidangan satu dengan yang lain, maka konsumen bisa memilih lauk yang diinginkan. Dengan langkah tersebut, makanan yang tidak bisa diambil akan dikembalikan dan tidak dibuang.

"Kalau pakai cara masakan padang juga bisa kelebihan stok pangan hingga 30 persen. Selesai makan, sisanya diambil lagi, lalu disajikan lagi ke tamu yang lain. Tinggal kita mau tidak makan makanan sisa," ujar Jusuf Kalla disambut tawa oleh para hadirin.

Mengingat kebutuhan pangan ini, Jusuf Kalla meminta Bulog untuk mengampanyekan cara makan baru, sehingga kebutuhan pangan nasional bisa dikendalikan. "Bulog harus berkampanye cara makan. Kalau itu bisa dilakukan akan sangat baik," tutur JK.


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya