Bank Sentral Inggris Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan

Bank sentral Inggris atau Bank of England telah mempertahankan suku bunga rendah dalam tujuh tahun.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Jul 2016, 13:38 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2016, 13:38 WIB
Kamis Ini, Bank of England Akan Memotong Suku Bunganya
Bank sentral Inggris atau Bank of England telah mempertahankan suku bunga rendah dalam tujuh tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Bank of England (BoE) diperkirakan memotong suka bunga acuan pada Kamis ini, setelah suku bunga tersebut bertahan selama tujuh tahun.

Langkah bank sentral Inggris akan memangkas suku bunga itu lantaran ekonomi dan keuangan merosot karena keputusan Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa atau disebut Britain Exit (Brexit).

Mengutip dari laman CNBC, Kamis (14/7/2016), Monetary Policy Committee (MPC) bertemu pada Rabu lalu untuk pertama kalinya sejak Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa pada referendum bulan lalu.

Banyak pelaku pasar melihat pertemuan ini akan membahas penurunan suku bunga sebanyak 25 basis point (bps) menjadi 0,25 persen.

Hal ini menjadi momen langka, karena Bank of England mampu mempertahankan suku bunga 0,5 persen selama tujuh tahun. Bank of England menurunkan suku bunga dari satu persen menjadi 0,5 persen pada Maret 2009.

Sebenarnya, satu minggu setelah Brexit terjadi, Mark Carney, Gubernur Bank of England telah memberi isyarat akan ada perubahan peraturan.

"Keadaan ekonomi tengah memburuk, dan dibutuhkan beberapa perubahan kebijakan moneter pada musim panas ini," ujar Carney, pada 30 Juni lalu.

Para ahli ekonomi memperkirakan Bank of England akan melakukan pemotongan suku bunga pada Kamis ini.

"Kami 60 persen yakin bahwa 9 anggota MPC akan memutuskan pemotongan suku bunga, mungkin sebesar 25 basis point," ujar Kallum Pickering, salah satu Ekonom senior Berenberg di Inggris.

Dalam pidatonya, Mark Carney juga mengisyaratkan kemungkinan ada perubahan kebijakan di luar kebijakan suku bunga pada Agustus nanti, setelah Bank of England memperbarui perkiraan pertumbuhan dan inflasi ekonomi. Perkiraan ini dikeluarkan pada laporan inflasi bulan depan.

Kebijakan di luar kebijakan suku bunga yang dimaksud adalah program Quantitive Easing. Program ini disahkan pada 2009 lalu, akibat krisis keuangan global, dan hasilnya bank berhasil membeli aset lebih dari US$ 498 miliar atau sebesar Rp 6.516 triliun (asumsi kurs Rp 13.085 per dolar Amerika Serikat).

“Melihat pertumbuhan yang lemah, kami memperkirakan Bank of England akan memotong suku bunganya sesegera mungkin (tetapi tidak akan menyentuh) angka nol, dan setelahnya akan melaksanakan program quantitive easing jika dibutuhkan,” kata Mike Amey,  Pimpinan portofolio di Pimco. (Aldo Lim/Ahm)

 

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya