8 Alasan Kenapa Emas Jadi Investasi Idola

Sepanjang sejarah, emas terus dipilih sebagai instrumen investasi.

oleh Vina A Muliana diperbarui 10 Agu 2016, 18:40 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2016, 18:40 WIB
8 Alasan Kenapa Emas Jadi Investasi Idola
Petugas menunjukan emas batangan di kantor BNI Syariah, Jakarta, Senin (30/11). Harga jual-beli kembali (buyback) emas Antam turun Rp 1.000 usai akhir pekan kemarin naik di tengah turunnya harga emas global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Investasi merupakan satu upaya yang dapat dilakukan agar aset kekayaan dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Banyak pilihan komoditi yang bisa dipilih sebagai investasi. Salah satu komoditas yang menjadi pilihan banyak orang adalah emas.

Koin mengandung emas pertama kali muncul pada tahun 300 SM. Sepanjang sejarah, emas terus dipilih sebagai komoditas unggulan. Orang pun memiliki emas untuk berbagai alasan. Salah satunya sebagai instrumen investasi.

Banyak alasan mengapa emas tetap dipilih orang sebagai investasi. Berikut 8 alasannya dilansir dari investopedia.com, Rabu (10/8/2016):

1. Punya nilai sejarah kuat

Berbeda dengan uang, koin atau aset dalam bentuk lain, emas merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa mempertahankan nilainya selama bertahun-tahun. Sejak jaman dahulu kala, orang-orang menganggap emas sebagai alat untuk menyimpan dan menjaga kekayaannya.

2. Pelemahan dolar Amerika Serikat (AS)

Dolar AS merupakan mata uang paling berpengaruh di dunia. Namun ketika mata uang ini melemah seperti layaknya terjadi di tahun 1998 dan 2008, orang akhirnya beralih untuk mencari instrumen investasi yang lebih aman. Emas menjadi pilihan banyak diambil orang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Selanjutnya

3. Inflasi

Emas telah lama diketahui memiliki nilai lindung yang sangat baik terhadap inflasi. Hal ini dikarenakan harga emas yang cenderung meningkat ketika biaya hidup meningkat. Selama 50 tahun terakhir investor telah melihat harga emas melambung di tengah jatuhnya pasar saham selama akibat inflasi yang tinggi.

4. Deflasi

Deflasi merupakan periode dimana harga menurun, aktivitas bisnis melambat dan ekonomi terbebani akibat utang yang banyak. Hal ini belum pernah terjadi lagi sejak Great Depression di tahun 1930-an. Di masa itu, harga emas tetap stabil ketika harga lain justru menukik rendah dengan tajam.

5. Ketidakstabilan kondisi gepolitik

Emas juga bisa mempertahankan nilainya di tengah ketidakstabilan kondisi geopolitik di suatu negara. Di masa ini, banyak orang yang akan keluar dari negara tersebut.

Alhasil, hal itu pun akan berpengaruh terhadap keadaan ekonomi dan nilai investasi. Namun emas tetap bisa mempertahankan nilai yang dimiliki. Ini terlihat dari kondisi krisis yang tengah dialami Uni Eropa beberapa hari lalu.


Selanjutnya

6. Peningkatan permintaan

Produksi emas telah menurun sejak tahun 2000. Data yang didapat mengungkapkan bahwa jumlah produksi emas tahunan dunia turun dari 2.573 ton ke 2.444 ton pada 2007. Hal ini berkebalikan dengan jumlah permintaan yang terus meningkat. Alhasil, harga emas pun meningkat.

7. Instrumen diversifikasi yang baik

Emas telah banyak dikenal sebagai instrument yang memiliki korelasi negatif dengan investasi lain seperti saham dan keuangan. Hal ini menjadikan emas sebagai instrumen diversifikasi harta yang baik. (Vna/Ndw)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya