Cara KEIN Dorong Industri Padat Karya

KEIN juga mendorong industri padat karya melakukan revitalisasi mesin.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Agu 2016, 19:39 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2016, 19:39 WIB
Ilustrasi pekerja
Ilustrasi pekerja

Liputan6.com, Bogor - Industri padat karya mengalami tantangan yang berat. Lantaran industri tersebut terkena dampak pelemahan ekonomi global namun di sisi lain ada kemungkinan kurang kompetitif.

"Dengan melambatnya ekonomi global, menyusut. Kita kembali lihat pasar dalam negeri besar. Tapi untuk siapa, karena padat karya tekstil, furnitur anak, kosmestik, jamu," kata Anggota KEIN‎ Benny Soetrisno dalam Workshop Media di Bogor, Sabtu (13/8/2016).

Oleh karena itu, dia menuturkan untuk membangun industri padat karya mesti ada pemenuhan bahan baku dari dalam negeri. Selama ini, lanjut dia, bahan baku industri padat karya juga dipenuhi dari impor. Selain itu juga perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Bagaimana Jerman cetak orang, bagaimana berpikir, jujurnya, kerja kerasnya," kata dia.

Tak hanya itu, perlindungan konsumen dari peredaran barang ilegal juga penting. Menurut dia, perlindungan yang dilakukan saat ini kurang maksimal.

"Perlindungan pasar domestik dan black market penting. Yang bisa melakukan perlindungan black market ada Direktorat Pengawasan Barang Beredar. Pernah survei tidak apakah barang itu black atau white," ujar dia.

Dia juga mengatakan, perlunya industri padat karya melakukan revitalisasi mesin. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendorong kualitas dari barang yang dihasilkan oleh industri. "Revitalisasi mesin industri padat karya, mesin padat karya itu mesin yang sederhana," ujar dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya