Liputan6.com, Jakarta - Permintaan sapi yang tinggi jelang Hari Raya Idul Adha menunjukkan jika kesadaran masyarakat untuk berkurban semakin baik. Hal itu pun menjadi peluang yang dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat sebagai instrumen investasi yang menguntungkan.
Salah satu pedagang musiman hewan kurban musiman di Jalan Rawa Simprug Jakarta Selatan, Badrun (42), menuturkan sapi memang menjadi instrumen investasi yang menarik.
Alasannya, harganya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Dia bilang, kenaikan harga sapi jelang Idul Adha bahkan sampai Rp 2 juta.
"Kalau hewan kurban dari tahun ke tahun pasti naik. Sebetulnya nggak terlalu banyak, naiknya Rp 2 juta. Kemarin daging Rp 90 ribu per kg. Sekarang Rp 100 ribu ke atas. Kita ikuti harga daging," kata dia kepada Liputan6.com di Jalan Rawa Simprug Jakarta, Senin (5/9/2016).
Selain itu, dia bilang, dari aspek pengembalian investasi lebih cepat karena tingginya permintaan dari masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
"Memang untuk animo di peternakan ada dorongan dari pedagang. Lalu pemasaran sangat besar. Petani juga cenderung memelihara hewan, di samping itu untuk investasi uang cepat," ujar dia.
Dia mengaku, pada tahap awal Idul Adha tahun ini menyediakan 100 hewan kurban yang terdiri dari 30 ekor sapi dan 70 ekor kambing. Sampai saat ini sudah terjual 50 ekor hewan kurban.
"Total 100 ekor. Terdiri dari sapi dan kambing, 30 sapi 70 kambing. Itu sementara. Kalau bagus saya datangkan lagi," ungkap dia.
Dia mengaku, hewan kurban itu terdiri dari milik sendiri, pembelian dari para pemilik hewan di Purwokerto Jawa Tengah, serta ada titipan kerabat.
Pada tahun lalu, dia mengatakan penjualan hewan kurban sampai 500 ekor. Adapun keuntungannya mencapai Rp 70 juta. "Kita masih bisa capai Rp 70 juta," ujar dia. (Amd/Ahm)