Pengembang Ini Bangun Ribuan Unit Rumah Subsidi di Papua

Pengembang properti PT Bastem Kanna akan membangun ribuan unit rumah murah bersubsidi di Provinsi Papua Barat

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 13 Sep 2016, 14:51 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 14:51 WIB
rumah subsidi
rumah subsidi

Liputan6.com, Jakarta Pengembang properti PT Bastem Kanna akan membangun ribuan unit rumah murah bersubsidi di Provinsi Papua Barat. Langkah ini sebagai wujud kepedulian perusahaan pengembang ini terhadap program Pembangunan Sejuta Rumah (PSR) dan semangat Nawacita yang digelorakan Presiden Joko Widodo.

Presiden Komisaris PT Bastem Kanna, Soelaeman Soemawinata mengungkapkan dua proyek perumahan bersubsidi yang dibangun di Papua Barat berlokasi di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Kepulauan Raja Ampat. Kedua proyek yang diberinama Green Sorong dan Green Daam Residence tersebut telah diresmikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, pekan lalu.

“Meski tidak banyak pengembang yang mau membangun rumah subsidi di Tanah Papua, namun tidak demikian dengan kami. Pembangunan dua proyek perumahan ini merupakan bukti komitmen PT Bastem Kanna sebagai anggota Realestat Indonesia (REI) mewujudkan semangat Nawacita untuk menggerakkan pembangunan dari pinggiran (di luar Pulau Jawa),” ungkap Eman (panggilan akrabnya) yang ditulis Liputan6.com, Selasa (13/9/2016).

Menurut dia, Perumahan Green Sorong total lahan yang akan dikembangkan mencapai 50 hektar yang berlokasi di Desa Mariyat, Kabupaten Sorong. Tahap awal akan dibangun sebanyak 1.000 unit rumah bersubsidi (dari target 3.000 unit) dengan harga sesuai ketentuan pemerintah yakni Rp 183,5 juta per unit untuk tipe 36/150. Pasar yang dibidik antara lain PNS, TNI/Polri dan masyarakat umum lainnya.

Sedangkan di Kabupaten Raja Ampat, PT Bastem Kanna mengembangkan Perumahaan Green Daam Residence seluas 35 hektare di Desa Warsambing. Di lokasi tersebut akan dibangun sebanyak 2.000 unit rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah terutama aparat negara seperti PNS dan TNI/Polri di kabupaten baru tersebut.

“Tahap awal akan dibangun 1.000 unit rumah, dan 550 unit di antaranya sudah terjual,” ungkap Soelaeman yang juga Calon Ketua Umum DPP REI periode 2016-2019 itu.

Di daerah kepulauan tersebut, ujar Eman, saat ini sedikitnya ada 7.500 orang PNS, sehingga kebutuhan rumah di daerah pulau tersebut cukup tinggi. Sementara pengembang yang mau masuk berinvestasi membangun rumah subsidi ke Raja Ampat hampir tidak ada. Menurut Soelaeman, antusiasme PNS pembeli rumah di Grand Daam Residence sangat tinggi, bahkan ada desakan agar pembangunan secepatnya dilakukan agar dapat dihuni.

“Sebagian besar PNS di Raja Ampat itu masih tinggal di Sorong, dan sisanya mengontrak kamar di Raja Ampat dengan tarif mahal, sehingga mereka berharap dapat memiliki rumah sendiri,” ujar dia.

Masyarakat yang membeli di kedua perumahan tersebut akan mendapatkan subsidi melalui KPR-FLPP dengan suku bunga 5 persen berjangka waktu (tenor) kredit hingga 20 tahun.

Komitmen Pemerintah

Menteri PUPR saat memberikan sambutan pada peresmian pembangunan Perumahan Green Sorong kembali menegaskan komitmen pemerintah terhadap penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah-wilayah terpencil di luar Pulau Jawa, termasuk di Provinsi Papua Barat. Hal itu sejalan dengan penerapan visi Nawacita yang digalakkan Presiden Joko Widodo melalui pembangunan Indonesia dari pinggiran.

“Dari tiga kebutuhan pokok manusia yakni sandang, pangan dan papan, saat ini baru sandang dan pangan yang dapat dipenuhi dengan baik. Sedangkan untuk papan, kita perlu bekerja lebih keras mengingat antara kebutuhan dan pasokan di lapangan masih belum sesuai,” kata Basuki.

Menurut dia, pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah rakyat sendirian, sehingga dirinya berterimakasih kepada PT Bastem Kanna yang ikut membantu mewujudkan Program Sejuta Rumah di Provinsi Papua Barat.

Pemerintah pusat, ungkap Basuki, akan membantu pengembang untuk merealisasikan pembangunan perumahan bersubsidi di daerah-daerah pinggiran melalui pemberian bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Perumahan. Dia juga meminta pemerintah daerah komit memberikan dukungan dengan mempermudah proses perizinan rumah bersubsidi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya