Ini Harapan Pengusaha ke Gubernur Baru DKI Jakarta

Sejumlah pasangan yang diusung masing-masing koalisi partai pada Pemilukada DKI 2017, menjadi perhatian para pengusaha.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Sep 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2016, 17:00 WIB
20160918- KPU Launching Pilgub DKI Jakarta- Faizal Fanani
Warga berfoto menggunakan atribut saat launching pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2017 di Jakarta, Minggu (18/9). Launching tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Jakarta menjelang Pilkada 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat DKI Jakarta tengah dihadapkan pada beberapa calon gubernur yang akan bersaing dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2017. Sejumlah pasangan yang diusung masing-masing koalisi partai tampaknya menjadi perhatian para pengusaha.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Haryadi B Sukamdani mengaku siapa pun pasangannya dan berapa pun calon gubernur yang akan bertempur di pilkada, pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Hanya saja, sebagai pengusaha, Haryadi memberikan harapannya. Dia meminta kepada para Gubernur DKI Jakarta nantinya untuk lebih ramah terhadap para investor.

"Makanya ke depan siapa pun terpilih orientasi ekonomi harus clear. Kita tidak bisa senangkan kelompok masyarakat tertentu, tapi malah timbulkan beban ke pengusaha," kata Haryadi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (23/9/2016).

Dia merinci, beberapa pengusaha masih mengeluhkan‎ investasi di sektor properti. Seperti tingginya pajak bumi dan bangunan (PBB) di DKI Jakarta. Selain itu, izin pendirian bangunan pengembangan properti dinilai juga masih sulit.

"Karena kelebihan daripada bangunan dikonversi ke bentuk fasilitas, ini susah. Kalau dulu kan jelas kompensasinya berapa, sekarang tidak kayak gitu. Secara umum oke, tapi dari sisi beban biaya yang terkait retribusi tinggi," kata dia.

Mengenai fasilitas infrastruktur, selama dipimpin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat ini sudah cukup baik. Hanya saja satu hal yang menjadi sorotan dia dalam hal pengelolaan sampah.

‎"Sampah saya tidak tahu sampai saat ini tidak beres-beres. Masak setiap hari kita masih buang sampah ke Bantargebang. Kalau perbaikan aliran sungai sudah oke, penataan kampung juga sudah baik," papar dia. (Yas/nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya