Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyatakan masyarakat semakin banyak menggunakan BBM Ron 90, yaitu Pertalite. Pertamina pun banjir permintaan BBM jenis tersebut.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, di sisi lain permintaan Premium turun. Data penjualan Premium pada Agustus 2016 yang sebesar 55,4 ribu kilo liter (KL) per hari dan September 2016 menurun jadi 50,5 ribu KL. Padahal pada Juli 2016, penjualan Premium masih sekitar 64,6 ribu KL per hari.
Baca Juga
"Masyarakat punya preferensi tertentu untuk jenis BBM. Pada Juli, Premium penjualannya masih 64,6 ribu KL per hari, bahkan sebelumnya sampai 75 ribu KL per hari. Ini sebelum ada pilihan baru, jenis BBM baru," ujar dia di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Advertisement
Hal yang berbeda terjadi pada penjualan BBM jenis Pertalite dan Pertamax. BBM dengan Ron 90 dan Ron 92 ini terus mengalami lonjakan setiap bulannya. Hal ini juga diikuti oleh BBM solar jenis Dexlite.
Pada Juli 2016, penjualan Pertalite tercatat sebesar 14,7 ribu KL per hari Kemudian terus meningkat pada Agustus dengan 19,2 ribu KL dan September sebesar 25,2 ribu KL. Sedangkan untuk Pertamax meningkat dari 14 ribu KL per hari pada Agustus 2016 menjadi 15 ribu KL pada bulan ini.
"(Dexlite) Awalnya agak tersendat, kita pikir masyarakat belum mau konsumsi Dexlite. Pada Juli masih 230 ribu KL per hari, terus Agustus 486 ribu KL, dan September 620 ribu KL. Ini ada di 500 an SPBU," kata dia.
Wianda mengungkapkan, pihaknya juga banyak menerima permintaan dari berbagai kota di Indonesia agar mendapatkan pasokan Pertalite. Saat ini, Pertalite dijual pada 4.341 SPBU di Indonesia, termasuk di Papua, Kalimantan, dan Gorontalo.
"Karena kalau Pertamina ingin memberikan pilihan ke masyarakat, maka harus disediakan dengan cepat. Kalau nggak, itu bukan strategi marketing dengan baik. Sekarang sudah ada 4.341 SPBU yang ada Pertalite-nya setelah sekitar satu tahun launching," tandas dia.