Pertamina Kebanjiran Permintaan Pertalite di Jawa hingga Papua

PT Pertamina (Persero) ‎menyatakan masyarakat semakin banyak menggunakan BBM Ron 90 yaitu Pertalite

oleh Septian Deny diperbarui 29 Sep 2016, 15:04 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2016, 15:04 WIB
20160315-Hore, Harga BBM Pertamina Turun Rp 200 Per Liter-Jakarta
Pengendara motor mengisi kendaraannya dengan BBM di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) ‎menyatakan masyarakat semakin banyak menggunakan BBM Ron 90, yaitu Pertalite. Pertamina pun banjir permintaan BBM jenis tersebut.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, di sisi lain permintaan Premium turun. Data penjualan Premium pada Agustus 2016 yang sebesar 55,4 ribu kilo liter (KL) per hari dan September 2016 menurun jadi 50,5 ribu KL. Padahal pada Juli 2016, penjualan Premium masih sekitar 64,6 ribu KL per hari.

‎"Masyarakat punya preferensi tertentu untuk jenis BBM. Pada Juli, Premium penjualannya masih 64,6 ribu KL per hari, bahkan sebelumnya sampai 75 ribu KL per hari. Ini sebelum ada pilihan baru, jenis BBM baru," ujar dia di Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Hal yang berbeda terjadi pada penjualan BBM jenis Pertalite dan Pertamax. BBM dengan Ron 90 dan Ron 92 ini terus mengalami lonjakan setiap bulannya. Hal ini juga diikuti oleh BBM solar jenis Dexlite.

Pada Juli 2016, penjualan Pertalite tercatat sebesar 14,7 ribu KL per hari Kemudian terus meningkat pada Agustus dengan 19,2 ribu KL dan September ‎sebesar 25,2 ribu KL. Sedangkan untuk Pertamax meningkat dari 14 ribu KL per hari pada Agustus 2016 menjadi 15 ribu KL pada bulan ini.

"(Dexlite) Awalnya agak tersendat, kita pikir masyarakat belum mau konsumsi Dexlite. Pada Juli masih 230 ribu KL per hari, terus Agustus 486 ribu KL, dan September 620 ribu KL. Ini ada di 500 an SPBU," kata dia.

‎Wianda mengungkapkan, pihaknya juga banyak menerima permintaan dari berbagai kota di Indonesia agar mendapatkan pasokan Pertalite. Saat ini, Pertalite dijual pada 4.341 SPBU ‎di Indonesia, termasuk di Papua, Kalimantan, dan Gorontalo.

"Karena kalau Pertamina ingin memberikan pilihan ke masyarakat, maka harus disediakan dengan cepat. Kalau nggak, itu bukan strategi marketing dengan baik. Sekarang sudah ada 4.341 SPBU ‎yang ada Pertalite-nya setelah sekitar satu tahun launching," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya